Dalma Rones Sinaga
~Dr. Edy Surya, M.Si.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari Perkembangan teknologi yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu (Bernard, Rosyana, Afrilianto, 2018:602, Akbar, Hamid, Bernard & Sugandi, 2018:144). Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa dari mulai mereka dini jenjang SD hingga dewasa jenjang Perguruan Tinggi. Siswa diharapkan memiliki kemampuan yang logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif, serta memiliki kemampuan bekerja sama melalui pembelajaran matematika yang dipelajari siswa (Depdiknas, 2006, Chotimah, et. al, 2018, Bernard, 2015:198, Islamiah, et. al, 2018:48). Kemampuan setiap siswa bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan yang menjadi dasar perkembangan teknologi, akan tetapi kemampuan pada setiap siswa ada pada karakter pada setiap perorangan (Chotimah, Ramdhani, Bernard & Akbar, 2018:69).
Karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda dan mempunyai semangat belajar yang berbeda juga pada setiap siswa. Dengan adanya perbedaan karakteristik maka salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Salah satu karakter yang dapat dibentuk dengan metode pembelajaran yang tepat adalah karakter mandiri siswa. Mandiri adalah kata dasar dari kemandirian yang berarti berdiri sendiri, yaitu sesuai dengan keadaan yang memungkinkan seseorang mengatur dan mengarahkan diri sesuai tingkat perkembangannya. Menurut Basir (2010) bahwa kemandirian belajar diartikan sebagai suatu proses pembelajaran dalam diri seseorang dalam mencapai tujuan tertentu yang dituntut aktif secara individu atau tidak bergantung kepada orang lain termasuk guru.
Kemandirian belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dengan penuh keyakinan dan percaya diri akan kemampuanya dalam menuntaskan aktivitas belajarnya tanpa adanya bantuan orang lain. Kemandirian belajar ini adalah keadaan dimana kita belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Dalam kemandirian belajar, siswa mengatur dan menyesuaikan tindakan mereka untuk mencapai tujuan yang di inginkan serta mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya itu. Setiap individu mengambil inisiatif, tanpa bantuan orang lain dalam hal menemukan kegiatan belajarnya seperti merumuskan tujuan belajar, sumber belajar, kebutuhan belajar dan mengontrol sendiri proses pembelajarannya. unsur yang penting dalam belajar matematika adalah kemandirian belajarnya. Hal ini disebabkan sumber belajar yang tidak hanya berpusat pada guru. Sumber belajar yang lainnya yaitu lingkungan, media sosial, buku, dll. Orang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi cenderung mereka akan merasa pembelajaran yang mereka dapat dari guru masih kurang sehingga mereka mencari informasi yang ada di luar. Dengan informasi baru yang mereka dapat dari luar akan menambah ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan. Oleh karena itu, kemandirian belajar siswa sangat penting dalam kegiatan belajar matematika.
Menurut Sumarmo (2004:5) Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemandirian belajar yaitu: 1) inisiatif belajar, 2) mendiagnosa kebutuhan belajar, 3) menetapkan target dan tujuan belajar, 4) memonitor, mengatur dan mengontrol kemajuan belajar, 5) memandang kesulitan sebagai tantangan, 6) memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan, 7) memilih dan menerapkan strategi belajar, 8) mengevaluasi proses dan hasil belajar, dan 9) memiliki self efficacy/ konsep diri/ kemampuan diri.
Ada beberapa strategi dalam kemandirian belajar antara lain :
- Disiplin dalam mengatur waktu, siswa di dalam sekolah harus displin terhadap waktu agar tetap digunakan dengan baik. Siswa bisa meningkatkan daya berpikirnya.
- Memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran, siswa harus memiliki semangat agar bisa memperoleh pelajaran dengan baik oleh pendidik. Siswa bisa memiliki pengetahuan yang luas.
- Mencatat hal-hal yang penting setelah itu dipelajari kembali, siswa harus mencatat dengan ringkas agar nantinya tidak kelupaan pada materi yang akan datang. Siswa memiliki kemampuan yang ideal dalam pemelajaran.
- Adapun ciri-ciri kemandirian belajar antara lain sebagai berikut :
- Tidak menggantungkan orang lain, siswa harus berusaha sendiri. Siswa harus memiliki percaya diri yang kuat.
- Mempuyai ide yang menarik dan cemerlang. Siswa harus memiliki terobosan yang baru agar bisa memberikan perubahan yang lebih baik.
- Bisa memberikan solusi setiap ada permasalahan yang datang. Siswa harus memberikan jalan keluar pada saat ada persoalan.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa ini yaitu sebagai berikut.
1. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa dari dalam, meliputi:
- Disiplin, akan membuat siswa semakinpandai mengatur waktu. Siswa memahami karakter yang sudah dimilikinnya.
- Percaya diri, siswa akan semakin berani dalam menghadapi masalah. Siswa bisa mengahdapi masalah yang dihadapi.
- Dorongan, siswa akan semakin kuat untuk daya ingat di otak. Siswa bisa mempuyai wawasan yang luas.
- Tanggung jawab, siswa akan memliki kemampan untuk menyelesaikan masalah. Siswa bisa bertanggung jawab atas persoalan yang dihadapi.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa dari luar. meliputi :
- Adat istiadat, siswa harus mengenal adat istiadat di daerahnya masingmasing. Siswa bisa memahami materi yang sudah disampaikan sebelumnnya.
- Masyarakat sekitar, siswa bisa memberikan wadah perubahan untuk masyarakat menjadi lebih baik. Siswa memiliki kemampuan di atas rata-rata.
- Kondisi alam, siswa harus menjaga alam yang ada di sekitarnya agar bisa terawat dengan sempurna. Siswa bisa memetik hasil yang sudah dimiliki atas kekayaan alam tersebut.
Kemandirian belajar ini sangat penting bagi siswa, karna kemandrian belajar ini memiliki banyak manfaat seperti (1) Siswa lebih banyak wawasan yang disampaikan oleh guru sehingga siswa tidak kebingungan. Siswa harus mengupas semua pengetahuan dan selalu memahaminnya. (2) Siswa mendapat kepintaran apabila sudah memahami segalannya. Siswa harus bisa mengerti apa saja materi yang disampaikan oleh guru. (3) Siswa akan mendapatkan banyak teman apabila saling bekerjasama dengan teman yang lain. Siswa yang pintar akan dipedulikan oleh teman yang lain dikarenakan bisa membagi ilmunnya. Dengan begitu, kemandirian belajar ini penting untuk diterapkan.