USuku Angkola bukan sub Batak#SabbaSuku Angkola adalah salah Satu suku etnik di Negara Indonesia dan Didunia yg berada diSekitar tapanuli selatan provinsi Sumatera utara dimana terlegenda juga dalam kisah Mpu Tongku jolak Maribu dalam sejarahnya menghadang dan berperang pada tahun 1025 M dimana serangan tersebut berasal dari kerajaan indian selatan ( tamil ) yg akan menyerang sriwijaya karena beberapa sebab terberita dalam prasasti tanjore dll
Tag beberapa tulisan tentang etnik suku Angkola dibawah ini
Luarrr biasa
Oleh: Samsul Bahri Ritonga.
Sampai sekarang termasuk di Sumatera Utara masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu Angkola. Bagaimana pula hubungannya dengan daerah atau etnik lainnya. Meski sebenarnya tidak sedikit yang telah memahami. Sumatera Utara didiami oleh penduduk dari berbagai suku/etnik asli dan pendatang. Apakah dalam jumlah besar atau dalam jumlah yang masih sedikit.
Selama ini banyak orang menganggap penduduk asli Tapanuli Selatan (Sumatera Utara) semuanya etnis Mandailing dan sebagian Batak. Anggapan ini sangat keliru. Tapanuli Selatan sebelum pemekaran wilayah menjadi Tapanuli Selatan (ibukota Padangsidimpuan, kemudian Sipirok). Mandailing Natal (beribukota Panyabungan). Sejak dahulu kala dihuni oleh penduduk asli yang terdiri dari Etnis Engkola dan Mandailing.
Etnis Angkola mayoritas mendiami Tapanuli Selatan sekarang, ditandai dengan dominasi Marga Harahap dan Siregar. Mandailing memang mayortias mendiami daerah Mandailing Natal yang sekarang, dengan dominasi marga Masution dan Lubis.
Dalam sejarah Tapanuli Selatan dijelaskan, Angkola mengandung dua arti penting. Angkola bisa diartikan sebagai suatu wilayah, teritori atau daerah. Makna lain, Angkola adalah sebuah Etnik berdiri sendiri dan asli di Sumatera Utara ini.
Sejarah mencatat, sebelum Indonesia merdeka, Wilayah Pemerintahan di Tapanuli Selatan dahulunya bernama Afdeling. Dipimpin oleh sorang Residen dengan pusat Pemerintahan Padangsidimpuan. Membawahi 3 Onder Afdeling dan masing-masing dipimpin oleh controlleur, seterusnya membawahi Onder Distrik dipimpin oleh Asisten Demang.
Onder Afdeling di bawah Afdeling, antara lain Angkola dan Sipirok berpusat di Padangsidimpuan. Onder Afdeling Padang Lawas di Sibuhuan dan Onder Afdeling Mandailing di Kota Nopan.
Selanjutnya Onder Afdeling yang membawahi Onder Distrik. Angkola, membawahi 3 Distrik masing-masing Angkola dengan pusat Padangsidimpuan, Batang Toru di Batang Toru dan Distrik Sipirok di Sipirok. Onder Distrik ini membawahi pula Luhat/Kuria yang dipimpin oleh Kepala Kuria.
Sebelum kemerdekaan, ketiga Onder Afdeling yang ada, sama kedudukannya dengan kabupaten yang dipimpin oleh Bupati. Setelah pemulihan kekuasaan tahun 1949, seluruhnya digabung menjadi satu Kabupaten dengan pusat pemerintahan di Padangsidimpuan.