Lihat ke Halaman Asli

"Kepik" ku Hilang

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1301121809191060284

[caption id="attachment_98304" align="aligncenter" width="561" caption="kepik"][/caption] Sekali waktu, anakku menunjukkan hasil pengambilan gambar dari digicam, saya disuruh menebak dimana dia mengambil foto tersebut. Setelah kucari ternyata di daun tanaman "jarak pagar", binatang tersebut hidup berkembang biak. Anak-anak kemudian berkumpul untuk melihat, "jangan diambil, biarkan hidup dan berkembang biak" kataku. Binatang kecil tersebut, pada masa kecilku sering disebut dengan "kepik", yang saat saya kecil, ada yang tinggal di tanaman "krangkongan" yang biasa tumbuh dipinggir sungai, dimana bunganya sering aku petik untuk menghapus dan membersihkan alat tulis yang saya pakai di sekolah dulu, yang namanya "sabak", dengan alat tulisnya dinamakan "grip". Dengan bunga krangkongan tersebut tulisan grip diatas sabak, akan terhapus bersih kembali. Namun "kepik" yang aku lihat di daun Jarak Pagar, agak berbeda, lebih beraneka ragam warnanya, dan terlihat sangat indah. Ini terjadi waktu musim kemarau tahun lalu, Baru ingat saat ini waktu aku buka file foto, saya coba melihat lagi, ternyata di musim penghujan yang panjang ini, si "kepik mungil dan indah" tidak ada sama sekali, mungkin jenis binatang yang hidup semusim. * Hujan berkepanjangan. Terlepas dari kepik yang hilang dari peredaran, saat ini terasa musim hujan berkepenjangan, yang menyebabkan banjir, tanah sawah puso, apalagi di sebagian wilayah Yogya, karena Merapi pasca erupsi, pohon-pohon habis, hujan yang turun tak terkendali langsung turun membawa sisa-sisa erupsi yang lalu, "lahar dingin" tidak terbendung. Apakah ini pertanda bahwa Tuhan akan memberikan kemakmuran bagi manusia dengan diberi hujan yang berlebihan ? "dan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya Makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan?" ( QS : As-Sajdah : 27 ) "tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat" ( QS : Fathir : 27 ) Jawaban kita, semoga berupa anugerah dan bukan bencana yang ditimpakan kepada manusia karena dosa-dosanya yang menggunung. Ampunilah dosa-dosa mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline