Lihat ke Halaman Asli

Dakwah Masa Kini

Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi

Kasus Asusila Kalangan Pelajar || Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi || Penyebab dan Pencegahannya

Diperbarui: 2 Maret 2022   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Setelah kita membahas kejahatan seksual dalam rumah tangga dalam kajian sebelumnya, dimana telah saya paparkan penyebab terbesarnya beserta cara pencegahan. Untuk kali ini kita akan membahas kajian kejahatan seksual di dalam pergaulan bebas, sebab ini juga marak terjadinya pada pelajar tingkat SD SMP SMA dan begitu juga Mahasiswa dalam Perkuliahan. Dahulu terjadinya kasus asusila ini umumnya pada siswa SMA dan Kuliah, meskipun ada siswa SMP tetapi tidaklah makar seperti sekarang ini yang di beritakan. Artinya kasus asusila bukan saja meningkat tetapi semakin merajalela oleh kalangan pelajar, hingga merambah kepada pelajar tingkat SMP dan bahkan sudah mulai juga ke pelajar tingkat SD.

Hal itu meningkat dalam 2 tahun terakhir karena anak bebas memegang hp sejak covid, belajar daring selain belajar si anak tidak efektif dan juga dapat mencelakai mereka ke pintu perzinaan. Sebelumnya anak tidaklah begitu mengenali pacaran dan akhirnya ia terjerumus kejurang maksiat ini, saya prihatin dengan generasi Islam saat sekarang yang sudah banyak rusak ulah android yang mendunia. Maka dari itu saya akan menulis sebab terbesar beserta cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh para orang tua, mudah2an poin yang saya tuliskan ini dapat menjadi rujukan bagi para orang tua untuk anak generasi islam.

1. Mengawasi Tontonan Anak

Sejak era modren sekitar tahun 2000-an film tentang percintaan berkembang pesat di layar televisi, mulai drama percintaan anak Kuliah sampai berkembang kepada pelajar tingkat SMA. Lalu ini berkembang kembali kepada pelajar tingkat SMP yang tayang di dalam chanel televisi, sehingga tontonannya pelajar yang sekarang siang malam masalah percintaan saja melalui televisi. Seiring berjalannya waktu maka mulailah masuknya drama percintaan yang di bintangi artis korea, selain dari itu pelajar banyak menggilai drama tersebut bahkan mereka terinspirasi dengan drama tersebut. Lalu anak mulai menghayal dan berkeinginan untuk pacaran sebagaimana yang mereka tonton di dalam televisi itu, terkadang yang menonton juga orang tua sehingga anaknya otomatis ikut melihat. Secara tidak langsung orang tuanya telah mengajarkan sang anak pacaran melalui tontonan televisi, maka dari itu alangkah baiknya orang tua itu tidak menyajikan film percintaan di depan anak2 dan tidak pula biarkan anak menonton film drama percintaan apalagi remaja yang masih puber.

2. Mengawasi Andoid Anak

Meskipun orang tua berkata tidak mampu tetapi rasanya tidaklah ada anak yang tidak punya hp android, baik anak tingkat SD maupun SMP dan SMA rata2 memiliki android dengan alasan untuk belajar pada awalnya. Tetapi jika orang tuanya tidak mengawasi android mereka maka itu sama saja orang tua memberi mereka pisau dan akan melukainya, sebab artikel maupun iklan tidak sedikit yang parno dan youtube juga beragam macam film yang tersedia. Sehingga drama percintaan bukan sekedar lewat televisi saja tetapi dalam androidnya juga bebas menonton asal ada paket, lain dari itu si anak tanpa di awasi juga dapat bergabung dengan group parno yang akan merusak pola pikir karena film tersebut. Bahkan bila orang tuanya memberikan hp android sebebas2nya tanpa diawasi tentu mereka leluasa untuk berpacaran, mereka bebas melihatkan tubuhnya kepada pacar dan tidak malu2 untuk mempertontonkan auratnya. Pada akhirnya merekasepakat bercinta di tempat yang sepi lalu tentu melakukan layaknya suami istri, jangan salahkan anak tetapi cukup salahkan diri sendiri selaku orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak. Maka dari itulah jika sayang kepada si buah hati boleh2 saja membelikan mereka hp asalkan itu dalam pengawasan kita selaku orang tua mereka, jangan pula dibiarkan begitu saja hp anak sengaja di kunci dengan pasword dan jika itu ada maka orang tua harus mengetahui kunci dan periksa hp anak setiap hari,.

3. Selalu Berikan Nasehat

Pada umumnya anak tidak suka kalau di nasehati dan mungkin mengatakan kita selaku orang tua bawel ataupun cerewet, tetapi kita selaku orang tua jangan pernah bosan memberi nasehat kepada mereka. Karena demikian sifat anak dan sebaliknya begitupun kita selaku orang tuanya yang wajib memberikan nasehat untuk mereka, baik nasehat tentang agama maupun itu masalah lainnya yang dapat membentuk kepribadian yang baik. Apalagi mereka itu masih polos seperti pelajar SD serta anak baru beranjak ke SMP yang belum begitu mengetahui tentang dirinya, sehingga kita orang tuanya wajib memberikan nasehati menjelang tidur ataupun saat berkumpul bersama keluarga. Tidaklah baik seorang orang tua hanya mengandalkan nasehat ini dari guru sekolah si anak meski pada umumnya inilah yang terjadi, sehingga orang tua tidak lagi memberi nasehat kepada anak dalam keluarga kecuali jika anak dimarahi karena ia bersalah. Ketika anak bersalah barulah orang tua ceramah dan khotbah 1 jam non stop, tetapi kalau anak malam mingguan orang tua diam saja. Bahkan anak lebih suka duduk cafe dari pada duduk di masjid orang tua juga cuek, kalau anaknys sudah bunting atau sudah menjadi korban asusila barulah kita marah. Bahkan lebih mengerikan lagi ada juga orang tua yang mengizinkan si anak berpacaran dengan alasan penyemangat belajar, tetapi bagi saya itu bukan untuk penyemangat belajar tetapi penyemangat syetan untuk menjerumuskan anak untuk berzina dan neraka,.

Dari ke 3 poin ini semoga menjadi acuan bagi para orang tua untuk menjaga anak sebagai titipan yang akan di pertanyakan Allah kelak di yaumil mahsyar, meskipun kita siang malam berdoa berharap anak menjadi shaleh/shalehah tetapi jika tidak ada usaha tentu doa sulit terwujud. Dari itulah orang tua itu sangat berperan agar anak menjadi shaleh/ah sesuai dengan apa yang di harapkan, apalagi seorang ayah yang besar tanggung jawabnya terhadap keluarga dunia akhirat. Sebagaimana Allah berfirman dalam Kitab Suci:

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari azab api neraka bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. at-Tahrim: 6)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline