Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNS Berhasil Menghidupkan Kembali Oemah Baca Banaran Setelah Mati Selama Pandemi Covid-19

Diperbarui: 5 Maret 2023   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keceriaan Anak-Anak Oemah Baca Banaran Bersama Mahasiswa /Dokpri

Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia setiap tahunnya mengirim para mahasiswanya untuk terjun langsung ke masyarakat melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kurang lebih 1400 mahasiswa dari berbagai rumpun jurusan yang ada di UNS mengikuti program ini. KKN periode ini berpusat di desa sekitar Solo Raya dan juga Madiun dengan mengusung Tema "UNS Membangun Desa". Salah satu Desa yang menjadi tempat KKN adalah Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.

Kelompok KKN yang diterjunkan ke Desa Bulu adalah Kelompok 62 yang beranggotakan 9 orang Mahasiswa UNS. Mereka diminta untuk dapat membantu permasalahan dari berbagai sektor yang ada di Desa Bulu. Salah satu permasalahan yang ada di desa tersebut adalah matinya Oemah Baca Banaran akibat dampak Pandemi COVID-19 kemarin.

Oemah Baca Banaran adalah perpusatakaan pribadi yang juga sering dijadikan tempat untuk belajar, mengerjakan pr, bahkan bermain oleh anak-anak sekitar Dusun Banaran. Saat ini, Oemah Baca Banaran dikelola oleh warga sekitar bernama Pak Syahrul. "Dulu sebelum pandemi anak-anak sering berkunjung kesini entah itu untuk baca buku atau sekedar bermain saja, tapi sejak pandemi anak-anak tidak pernah datang dan sekarang asyik dengan gadget di rumah masing-masing". Ujar Pak Syahrul saat berdiskusi dengan Kelompok KKN 62  di kediaman beliau (26/1). Atas dasar permasalahan tersebut, Kelompok 62 KKN membuat Program Penghidupan Kembali Oemah Baca Banaran.

Program Penghidupan Kembali Oemah Baca Banaran memiliki konsep "Fun Learning" agar anak-anak tidak merasa jenuh setelah seharian mereka belajar di bangku sekolahan. "Konsep yang kami terapkan di Oemah Baca ini adalah fun learning agar anak-anak bisa tetap belajar tapi tidak jenuh setelah sekolah" Ucap Yuniar Reza Ardifa selaku penanggung jawab program kerja ini (31/1). Program ini total terdiri dari 6 kali pertemuan yang diadakan setiap hari Selasa dan Sabtu di tiap minggunya. Tiap pertemuan memiliki tema yang berbeda-beda, salah satunya pembuatan Pohon Harapan.

Pembuatan Pohon Harapan/Dokpri

Melalui Pohon Harapan ini, anak-anak dapat menuliskan kesan pesan dan cita-cita yang dimiliki oleh mereka dan bisa mereka lihat setiap hari untuk menambah motivasi. Selain Pohon Harapan, ada juga kegiatan Membuat Es krim sederhana, Percobaan Pasta Gigi Gajah, Pembelajaran Bahasa Inggris di Alam, Pembuatan Sabun Cair, dan Outbound serta Mini Games. Anak-anak sangat antusias mengikuti rangkaian acara di Oemah Baca Banaran ini. "Seru banget bisa kenal dan belajar sekaligus main bareng Kakak-Kakak KKN UNS" ucap Saidah, salah satu anak di Oemah Baca (18/2).

Diharapkan dengan diadakannya Program Penghidupan Kembali Oemah Baca dapat membuat aktivitas anak-anak di Oemah Baca kembali aktif seperti saat sebelum terjadi Pandemi COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline