Lihat ke Halaman Asli

Daiva PutraAnggita

Universitas Negeri Semarang, Progam Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan Lingkungan

Pengelolaan Sampah Organik dengan Biopori

Diperbarui: 13 November 2024   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1: Sosialisasi Pemanfaatan Biopori sebagai Media Pengelolaan Sampah Organik (Sumber: Penulis)

Daiva Putra Anggita Kinaryaasmara, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang dengan NIM 6411421084 memperkenalkan metode pengelolaan sampah sederhana untuk mengoptimalkan Program Kampung Iklim (ProKlim) di RW 09 Kelurahan Tanjung Mas. Program "Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Biopori" dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan memberikan pemahaman praktis bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah organik di lingkungan rumah dengan memanfaatkan lubang resapan biopori.

Program edukasi ini telah dilaksanakan pada hari Selasa, 20 September 2024, dengan dihadiri oleh 14 anggota aktif dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Bahagia. Kegiatan ini dirancang secara terstruktur, dimulai dengan sesi sosialisasi yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai manfaat dan pentingnya biopori bagi lingkungan. Setelah sesi sosialisasi, peserta diajak langsung untuk mengikuti pelatihan praktis pembuatan biopori, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung yang dapat diterapkan di lingkungan masing-masing. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta keterampilan anggota KWT dalam mendukung pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Salah satu indikator utama keberhasilan dari program ini adalah adanya pemanfaatan lubang biopori sebagai sarana pengelolaan sampah organik. Dalam kegiatan monitoring, ditemukan bahwa masyarakat secara aktif mengisi lubang biopori dengan sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan. Temuan ini tidak hanya menunjukkan bahwa program ini telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, tetapi juga mencerminkan tingginya antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam mendukung upaya pengelolaan sampah secara mandiri. Dengan semakin banyaknya warga yang terlibat, program ini berpotensi menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, baik dalam hal pengurangan limbah rumah tangga maupun peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline