Naskah pengabdian oleh Daisy Marthina Rosyanti, S.E., M.M
Setiap Kota atau wilayah pasti memiliki kekayaan alam dan kearifan lokal yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagaimana Kota itu dikenal oleh masyarakat secara luas. Salah satunya adalah Kota Surabaya yang kini telah berusia 729 tahun. Kota yang akrab dikenal sebagai Kota Pahlawan ini nyatanya tidak hanya menyimpan sejarah perjuangan arek-arek suroboyo di era kemerdekaan, tapi juga semakin masif dikenal akan wisata belanja dan kulinernya lho ! Sekarang, kita bisa mendapati spirit of place di sepanjang jalan tunjungan yang mana lokasi ini merupakan spot yang cukup digandrungi anak-anak muda jaman sekarang.
Berbicara mengenai potensi wisata lokal atau daerah, sejatinya hal ini bisa semakin mempesona dan menarik bilamana semua pihak bisa ikut andil dalam merawat dan memperkenalkannya. Karenanya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi hal yang penting. Dalam prakatiknya, masyarakat memiliki peranan yang sangat besar dalam mendongkrak daya tarik wisata daerah apalagi saat ini kita dimudahkan oleh teknologi informasi. Dimana semuanya menjadi serba cepat, tepat, dan akurat. Namun, sayangnya belum banyak masyarakat yang menyadari bahwa dirinya sendiri merupakan "agen" atau "katalisatsor" yang bisa mengubah wajah daerah tempat dimana mereka tinggal agar lebih dikenal.
Menurut KBBI, Katalisator dapat diartikan sebagai seseorang atau sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa. Dalam hal ini, generasi muda diharapkan dapat membawa perubahan dalam rangka menggali potensi lokal. Tidak hanya sekedar menyuarakan ide di ruang maya atau sebagai pemerhati tapi dituntut untuk menunjukkan aksinya sebagai penggagas perubahan di daerah tempat tinggalnya.
Hasil survei sensus penduduk oleh Badan pusat Statistik di tahun 2020, melaporkan bahwa penduduk Kota Surabaya secara kuantitas "dikuasai" oleh generasi milenial dan generasi Z. Setidaknya lebih dari 50% total penduduk Surabaya didominasi oleh generasi muda. Generasi muda dapat dikatakan sebagai aset penting dan perannya menjadi semakin strategis seiring dengan perubahan zaman. Dengan demikian segmen ini bisa diberdayakan menjadi agen marketing yang bisa mendongkrak potensi wisata daerah agar lebih optimal.
Program studi manajemen, Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur beberapa waktu lalu berkesempatan untuk melakukan kunjungan wisata yang di kemas dalam program city tour yang mana kegiatan ini diikuti oleh peserta seminar nasional dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah mahasiswa dan dosen milenial sebagai upaya untuk memperkenalkan wisata dan UMKM lokal di Surabaya dan program penguatan pembangunan karakter generasi milenial berwawasan entreprenur.
Pertama, kami mengunjungi monumen Tugu Pahlawan sebagai salah satu situs bersejarah di Surabaya. Adapun semua peserta terlihat antusias atas penjelasan tour guide dan saling unjuk pendapat mengenai keberlanjutan wisata sejarah di Surabaya yang memang sudah saatnya dipadupadankan dengan kebutuhan generasi muda. Harus diakui bahwa, perlu adanya modifikasi strategi dalam meperkenalkan wisata sejarah seiring dengan bermunculannya destiniasi wisata yang semakin canggih dan diproyeksikan bertambah banyak jumlahnya.
Pada kunjungan kali ini, kami juga turut mengunjungi Surabaya Kriya Gallery (SKG) Reborn yang berlokasi di Merr. SKG Reborn merupakan salah satu sentra produk UMKM hasil kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku UMKM yang baru diresmikan pada tahun 2022 silam. Menurut keterangan pramuniaga disana, SKB lebih fokus pada pusat oleh-oleh UMKM yang memiliki level middle up atau setara dengan produk-produk berkelas atas. Disana terdapat berbagai macam produk UMKM yang dapat dijumpai. Tidak hanya menyediakan beragam camilan dan minuman dari berbagai merek UMKM, sejumlah produk handmade buatan UMKM juga dipamerkan di etalase misalnya : tas, baju, dompet hingga aksesoris menarik. Dalam hal kualitas, tentunya produk-produk ini sudah melalui uji kelayakan dan recommended untuk dibeli.
Keterlibatan generasi muda dalam memperkenalkan potensi lokal menjadi hal yang patut dipertimbangkan. Mengingat semangat, ide dan kreativitas mereka dapat menjadi modal berkelanjutan bagi berkembangnya wisata daerah. Melalui dukungan pemerintah, sekolah hingga universitas diharapkan bisa mewadahi peran generasi muda baik itu pada program pembinaan, pelatihan maupun kolaborasi agar semakin ditingkatkan.
Ref :
https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20210210/282093459432382
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H