Lihat ke Halaman Asli

Dainsyah Dain

Chief Education Officer

Buka Sekolah Tidak Masalah

Diperbarui: 30 Mei 2020   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grafik Indonesia sebagus Jerman | www.ourworldindata.org

Pro-kontra atau kontra-pro perihal pilihan sekolah dibuka #newnormal atau diteruskan daring #dirumahaja kedudukannya sama kuat. Masalahnya apa?

Kubu yang ingin sekolah newnormal di tengah covid 19 didukung oleh 60% siswa, yang menurut survei pribadi komisioner KPAI, ga suka belajar di rumah. Kubu yang teruskan perjuangan belajar jarak jauh diusung kaum ibu sebanyak 90% responden. Latar belakangnya adalah insting masing-masing: anak mendahulukan insting bermain dan kangen bu guru; ibu dicengkeram insting melindungi anak. Lalu masalahnya apa?

Masalahnya berseliweran informasi di media yang mempertuhankan raihan pembaca. Membangun mis-informasi.

Jadi, Indonesia tidak hanya mengalami pandemik virus corona tetapi juga epidemi mis-informasi. Seperti biasa polanya dengan judul berita mengambil "salah satu akibat" dari satu sebab kembali merebaknya infeksi di Korea Selatan. Pilihan judul tersebut dikuatkan oleh foto berita yg dipilih sebagai ilustasi. 

Apakah ini berita bohong? Tidak. Namanya juga mis-informasi. Bila dibaca dengan selewat, berita sepertinya tidak bermasalah. Tetapi bila dibaca secara kritis, memerhatikan seluruh elemen termasuk judul dan foto berita maka berita-berita itu jelas menjadi penyebab mis-informasi.

Kantor-kantor berita online, memancing klik pembaca di tengah keresahan para orang tua yang galau melepas anak-anaknya kembali bersekolah.  Ada sebuah ceruk pembaca yg potensial. Momentum perhatian publik ini akan menguntungkan bila dimanfaatkan sebaik mungkin.  Ini menjadi semacam argumen pendukung bagi orang tua yang kuatir akan keamanan kesehatan putra-putrinya. Rumus berita online itu sederhana: lempar isu suka-suka, ralat berita kemudian. Gampang, kan?

Jadi, sekolah buka newnormal alias adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau jangan? Lho masalahnya apa?

Yang tidak mau kan boleh tetap belajar di rumah secara daring. Yang memang ingin belajar tatap muka, ya wajib memenuhi prosedur operasi standar.

Bagaimana standarnya? Tiga yang utama: pakai masker ganti setiap 4 jam, cuci tangan setiap ganti pelajaran, jaga jarak termasuk jarak antar meja.

Lalu ada 3 yang berikutnya: tidak ada kantin jajan, tidak ada kerumunan ngobrol atau bermain, petugas kebersihan teratur membersihkan bagian yang sering disentuh bersama.

Khusus standar penggunaan komputer laboratorium, sebelum dan sesudah penggunaan, siswa wajib cuci tangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline