Lihat ke Halaman Asli

Membongkar Corak dari Pemikiran Aliran Qodariah

Diperbarui: 10 Oktober 2018   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

MEMBONGKAR CORAK DARI PEMIKIRAN ALIRAN QODARIAH

1.Pengertian Aliran Qodariah

        Menurut bahasa Qodariah berasal dari kata qadara yang berarti kemampuan dan kekuatan. Sedang secara terminologi, Qodariah adalah aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi tangan tuhan. Kemudian secara istilah yang di pakai oleh ahli teologi ialah manusia yang mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan perbuatannya. 

Atau manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Aliran ini berpendapat bahwa tiap tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknnya sendiri. Sebutan Qadariah diberikan pada aliran yang berpendapat bahwa qadar telah menemukan segala tingkah laku manusia, baik bagus maupun jahat. Sebutan tersebut telah melekat pada aliran yang percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkehendak. (Thabrani, 2012:hal.59)

      Berdasarkan pegertian tersebut dapat dipahami bahwa paham Qodariah dipakai untuk nama suatu aliran yang memberi penekanan bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya untuk mewujudkan perbuatan perbuatannya. 

2.Doktrin Doktrin Aliran Qadariah

        Para peneliti menegaskan bahwa aliran Qodariah muncul dalam Islam untuk pertama kali di Basrah dalam suasana pertentangan berbagai pendapat. Menurut Ahmad Amin berdasarkan pendapat beberapa ahli teologi bahwa paham Qodariah pertama kali di perkenalkan oleh Ma'bad Al-Jauhani dan Ghailan Ad-Dimasyqy. Ma'bad adalah seorang tabi'in yang dapat dipercya dan pernah berguru kepada Hasan Al-Bisri. Sementara, Ghailan adalah seorang orator berasal dari Damaskus dan ayahnya menjadi maulana Utsman bin Affan. (Razak & Anwar, 2012:hal. 89)

       Harun Nasution menjelaskan pendapat Ghailan tentang doktrin Qodariah bahwa manusia berkuasa atas perbutan perbuatannya. Manusia sendiri pula melakukan atau menjauhi perbuatan jahat atau baik atas kehendaknya dan dayanya sendiri. Menurut Nabatah dalam kitabnya syarh Al-Uyun, seperti dikutip Ahmad Amin (1886-1954), memberi informasi lain bahwa yang pertama kali memunculkan paham Qodariah adalah orang Irak yang semula beragama kristen kemudian masuk Islam dan kembali ke agama Kristen. Dari oarang inilah, ma'bad dan Ghailan mengambil paham ini. Orang irak yang di maksud , adalah Susan. (Rozak & Anwar,2012:hal.89)

       Kedua tokoh ini yaitu Ma'bad al-Juhany dan Ghilan al-Dimasyqy dengan gigih mengembangkan paham Qadariah di daerahnya masing-masing. Ma'bad al-Juhany menjadikan Irak sebagai sasaran pengembangan paham itu. Sedangkan Ghilan al-Dimasyqy menjadikan Damaskus sebagai tempat sasaran pengembangan pahamnya itu. (Hasbi, 2015:hal. 83)

       Pada dasarnya doktrin Qodariah menyatakan bahwa tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri. Manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatannya dan kehendaknya sendiri, baik berbuat baik maupaun jahat. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang di lakukan dan berhak pula mendapat hukuman atas kejahatan yang telah di perbuatnya. Dalam hal ini, apabila seseorang diberi ganjaran, baik dengan balasan surga maupun diberi ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak diakhirat berdasarkan pilihan pribadinya, bukan oleh takdir Tuhan. Sungguh tidak pantas mausia menerima siksaan atau tindakan salah yang dilakukan bukan atas keinginan dan kemampuannya.

      Paham takdir dalam pandangan Qodariah bukan dalam pengertian takdir pada umumnya yang dipakai ketika itu, yaitu paham yang mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu. Dalam perbutan-perbuatannya, manusia hanya bertindak menurut nasib yang telah di tentukan semenjak ajal terhadap dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline