Lihat ke Halaman Asli

Dailymonthly

Just Another Blog

Pelayanan Antenatal Care: Layanan Vital bagi Ibu Hamil di Indonesia

Diperbarui: 27 Mei 2023   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelayanan Antenatal: Layanan Vital bagi Ibu Hamil di Indonesia (dok.Pribadi)

Pelayanan Antenatal Care: Layanan Vital bagi Ibu Hamil di Indonesia.

Bagaimana pelayanan antenatal dapat membantu mencegah kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu di Indonesia.

Pentingnya Pelayanan Antenatal Care bagi Ibu Hamil di Indonesia

Perawatan antenatal dikenal sebagai ANC, adalah serangkaian layanan kesehatan untuk wanita selama kehamilan. Layanan ini meliputi konsultasi, skrining, pemeriksaan, dan tes untuk memantau kesehatan ibu dan bayi. Kunjungan ANC secara teratur dengan tenaga kesehatan profesional dapat membantu mendeteksi atau mencegah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan komplikasi dan memengaruhi peluang kehamilan yang sehat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 295.000 wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan di seluruh dunia pada tahun 2017. Sebagian besar kematian ini terjadi di negara berkembang, dan sebagian besar dapat dihindari dengan perawatan medis yang memadai.

WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendefinisikan kematian ibu sebagai kematian selama kehamilan atau dalam waktu 42 hari setelah akhir kehamilan akibat penyebab apa pun yang terkait atau diperburuk oleh kehamilan, pengelolaannya, atau persalinan. Definisi ini tidak termasuk kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kejadian yang tidak berhubungan dengan kehamilan. Kematian ibu biasanya diukur dengan Angka Kematian Ibu (AKI), yaitu perkiraan jumlah kematian terkait kehamilan per 100.000 kelahiran hidup dalam periode waktu tertentu. AKI tahunan suatu negara dianggap sebagai indikator penting kualitas kesehatan masyarakat. Faktor-faktor yang berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, seperti penyakit, sanitasi yang buruk, dan gizi yang tidak memadai, sering kali mengakibatkan AKI lebih tinggi. Kematian ibu juga memiliki konsekuensi negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak, keluarga, dan masyarakat.

Ilustrasi (dok.Pribadi)

Di Indonesia, program ANC disebut Kesehatan Ibu dan Anak atau Keluarga Berencana. Program ini mengikuti formula yang disebut "10 T" yang dirilis pada tahun 2009. "10 T" adalah singkatan dari: Tinggi fundus uteri (tinggi rahim), Tekanan darah, Tablet Fe (tablet zat besi), Tetanus toksoid (vaksin tetanus), Tanda bahaya kehamilan, Tindakan khusus, Timbang berat badan, Tanya keluhan, Tanggal perkiraan lahir, dan Tatalaksana persalinan. Ini adalah komponen-komponen penting dari ANC yang harus diterima oleh setiap wanita hamil setidaknya empat kali selama masa kehamilannya.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia telah menurun secara signifikan dari tahun ke tahun, dari 446 kematian per 100.000 kelahiran hidup di tahun 1990 menjadi 126 kematian di tahun 2017 seperti yang dilaporkan oleh WHO. Namun, angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata global yaitu 211 kematian dan rata-rata regional di Asia Tenggara yaitu 121 kematian. Selain itu, masih terdapat kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara provinsi dan pulau yang berbeda. Di daerah perkotaan, pelayanan kesehatan lebih terpusat dan mudah diakses, sementara di daerah pedesaan, fasilitas pelayanan kesehatan tersebar dan seringkali kekurangan sumber daya dan tenaga. Banyak wanita asing memilih untuk kembali ke negara asalnya atau pergi ke negara ASEAN lainnya seperti Singapura atau Thailand untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik selama masa kehamilan.

Ada juga beberapa tantangan dan risiko yang dihadapi wanita hamil di Indonesia, seperti:

- Medevac: Mungkin tidak dapat mengevakuasi bayi yang baru lahir dari Indonesia jika terjadi masalah kesehatan karena komplikasi birokrasi. Sebagai contoh, pihak imigrasi dapat menolak permintaan karena bayi tidak memiliki paspor. Wanita yang akan melahirkan juga dapat ditolak Medevac karena dianggap terlalu berbahaya.
- Golongan darah Rh-negatif: Ibu asing dan bayinya yang bergolongan darah Rh-negatif mungkin akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan transfusi darah jika diperlukan karena golongan darah ini jarang ditemukan di bank darah di Indonesia.
- Tes pra-kelahiran: Kualitas dan keakuratan tes pra-kelahiran untuk kelainan genetik masih dipertanyakan di Indonesia. Para wanita telah melaporkan bahwa hasil tes yang diberikan adalah positif palsu dan negatif. Banyak wanita lebih memilih untuk melakukan tes ini di Singapura.
- Lalu lintas: Kemacetan lalu lintas sangat parah di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Wanita harus mempertimbangkan faktor ini dalam rencana persalinan mereka atau jika mereka harus segera ke rumah sakit.

Oleh karena itu, perawatan antenatal sangat penting bagi wanita hamil di Indonesia untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mereka serta bayi mereka. Dengan mengikuti rumus "10 T" dan mencari saran profesional secara teratur, wanita dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline