Lihat ke Halaman Asli

Dailymonthly

Just Another Blog

Hubungan Diplomatik AS-Tiongkok: Dari Taiwan hingga Xinjiang dan Covid-19

Diperbarui: 23 April 2023   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

AS-Tiongkok

China dan Amerika Serikat memiliki sejarah yang kompleks. Partai Komunis Tiongkok telah memerintah Tiongkok daratan sejak 1949, ketika ia mengalahkan Partai Nasional Tiongkok

(Guomindang, KMT) setelah perang saudara selama bertahun-tahun dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok (RRC). Dari tahun 1949 hingga 1979, Amerika Serikat mengakui Republik Tiongkok (ROC), yang mempertahankan kendali atas pulau Taiwan, sebagai pemerintah resmi Tiongkok. "Kebijakan Satu China" RRT mengidentifikasi Taiwan sebagai provinsi nakal, bukan negara merdeka.

Dalam beberapa contoh selama paruh kedua abad ke-20, Amerika Serikat berupaya menjauhkan RRT dari organisasi internasional, dan militer kedua negara saling berhadapan dalam pertempuran selama konflik di Korea dan Vietnam. 

Namun, hubungan antara Amerika Serikat dan RRC mulai menghangat selama tahun 1970-an, dan kedua negara telah berupaya membangun hubungan yang lebih baik. Sejak menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada tahun 1979, Amerika Serikat secara resmi menerima "Kebijakan Satu-Cina" sambil mempertahankan hubungan informal dengan Taiwan. 

Keseimbangan ini menjadi semakin sulit sejak 2016, ketika China daratan mulai mengadopsi kebijakan yang lebih agresif terhadap Taiwan, menargetkan ekonomi Taiwan dan melakukan latihan militer di dekatnya. Kunjungan tahun 2022 ke Taiwan oleh delegasi kongres AS yang dipimpin oleh Ketua DPR Nancy Pelosi (D-CA) menuai kecaman dari China daratan.

Sejak akhir abad ke-20, kekuatan geopolitik dan ekonomi China telah tumbuh secara substansial. Banyak orang Amerika menyambut kebangkitan China sebagai peluang untuk pertukaran budaya, kerja sama keamanan, dan keuntungan ekonomi bersama. 

Yang lain berharap bahwa hubungan yang kuat antara kedua negara akan memungkinkan Amerika Serikat untuk mempengaruhi pemerintah China dalam isu-isu seperti demokrasi, kekayaan intelektual, dan hak asasi manusia. 

Namun, banyak orang Amerika takut bahwa China merupakan ancaman bagi kepentingan AS. Pada tahun 2010-an kedua negara mulai berselisih mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan, keamanan, dan kepemimpinan geopolitik. 

Dengan hubungan yang semakin tegang, kedua negara telah berjuang untuk mendamaikan perbedaan mereka dan bekerja sama untuk menghadapi tantangan global seperti pandemi COVID-19, kerawanan pangan, ketidakstabilan ekonomi global, dan krisis iklim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline