Gus Muhdlor Ali , Bupati Sidoarjo, sebelumnya menciptakan kontroversi dengan menghilang saat dicari oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah.
Keberadaannya menjadi sorotan karena terlibat dalam kegiatan kampanye calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, di lapangan Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo (28/11/2023).
Namun setelah berurusan dengan KPK Bupati Sidoarjo yang merupakan Putra KH. Agus Ali Mashuri (Gus Ali) pengasuh dan pemilik Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo ini berubah haluan dengan mendukung Paslon 02 Prabowo Gibran, apakah ini taktik untuk menghindari KPK?
Gus Muhdlor, meskipun sebelumnya terlibat dalam kontroversi, dengan tegas menyapa para relawan dan massa yang hadir. Massa memberikan dukungan dengan mengacungkan dua jari sebagai tanda dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran.
Gus Muhdlor memberikan penjelasan singkat tentang asal daerah massa yang hadir, memberikan nuansa keakraban antara politisi dan pendukung.
Meskipun memiliki kontroversi di masa lalu, kehadiran Gus Muhdlor dalam acara tersebut menunjukkan bahwa ia masih memiliki basis dukungan yang signifikan.
Kehadiran ribuan massa dengan antusiasme tinggi mencerminkan dinamika politik di level lokal yang dapat berpengaruh pada perhelatan pemilihan umum.
Ribuan masyarakat memadati Pondok Pesantren Bumi Sholawat di Sidoarjo, Jawa Timur, dalam deklarasi mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Kejutan muncul dengan kehadiran Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor, politikus PKB.
Gus Muhdlor, yang juga putra dari pengasuh pesantren, menyampaikan alasan dukungannya. Ia menilai pemerintahan saat ini telah memberikan kontribusi positif dalam pembangunan, dan Prabowo-Gibran dianggap mampu melanjutkan keberlanjutan tersebut.
Dalam pidatonya, Gus Muhdlor menekankan keberlanjutan pembangunan sebagai faktor kunci. Ia menyatakan Indonesia dan Jawa Timur telah berada di jalur pembangunan yang baik, dan kontinuitas pembangunan menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
"Pesan saya kepada ibu dan bapak sekalian setelah dari sini, kenapa harus memilih Prabowo? Jawabnya, 'Nderek Kiai. Kiai milih Pak Prabowo.