Lihat ke Halaman Asli

DAIL MA RUF PTY

Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja

Kapan Liburnya?

Diperbarui: 18 September 2022   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

LIBURNYA KAPAN ?

Banyak diantara kita yang setiap hari bekerja namun belum dapat menikmati hasilnya. Selalu sibuk dengan pekerjaan, rutinitas, dan jadwal yang sangat padat.

Hari kerja dari Senin hingga Jum'at dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB rupanya tak bisa menyelesaikan padatnya volume pekerjaan. Ada saja diantara kita yang membawa sisa pekerjaan ke rumah dan dikerjakan Sabtu bahkan Ahad.

Jika ini dilakukan, pertanyaannya adalah Liburnya Kapan?. Kasihan badan, kasihan suami/istri dan anak-anak. Mereka butuh perhatian dan kasih sayang. Butuh canda gurau bersama keluarga. Membawa pekerjaan kantor ke rumah apapun alasannya menimbulkan ketidaknyamanan bagi anggota kelurga.

Memang mereka tak akan protes keras, karena tak tega dan menjaga perasaan, namun sebaiknya kebiasaan ini dihilangkan atau minimal dikurangi. Apa sebenarnya yang dicari dari kita bekerja ?. Bukanlah kebahagiaan?. Jika  benar , maka bahagialah.

Jangan paksakan untuk tetap bekerja di hari libur dengan membawa pekerjaan kantor ke rumah. Boleh bekerja di hari libur namun yang sifatnya happy, seperti  beres-beres rumah sepekan sekali, atau masak menu kesukaan kelurga bersama-sama.

Jam kerja kantor  ada hari dan batasnya jika sudah waktunya beres silahkan pulang ke rumah, tak punya kewajiban untuk membawa pekerjaan kantor ke rumah.  Atasan pun tak akan memarahi, karena memang rumah adalah wilayah kelurga.  Sehingga beberapa orang yang masih ngoyo untuk terus bekerja di rumah pada hari libur, semoga dapat mengakhiri atau mengurangi demi kebahagiaan dan kemerdekaan serta kelurga.

Pergi pagi pulang petang bahkan malam, ke rumah bawa pekerjaan. Tiba di rumah melanjutkan pekerjaan hingga larut malam. Bangun pagi badan letih kecapean, diporsir tak kasihan badan.  Hati-hati jika terus dilakukan bisa saja menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.  Jangan sampai menyesal kemudian, dan tiada kegunaan.

Mari jalani hidup dengan penuh kebahaggiaan dengan cara bersyukur dengan apa yang telah dikaruniakan. Jaga kesehatan dan pikiran serta hati agar terus positif dan optimis melangkah dalam mencapai cita-cita dan cinta.

Pupuk harapan masa depan akan gemilang dalam cengkraman. Abaikan hiruk pikuk naiknya BBM dan harga-harga. Terus berdoa untuk kebaikan  kita semua rakyat Indonesia, yang hari ini sedang prihatin karena wakilnya di DPR sana, dan pelayannya di istana sana LUPA bahwa kita rakyat ini majikannya.

Mereka mengira bahwa naiknya BBM itu suka-suka mereka, tak perlu ijin dari kita pemilik kusa ya g sesungguhnya dan yang memberi ananah. Teruslah ingatkan bahwa subsidi itu hak rakyat dan tak perlu banyak alasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline