Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang Menggali Potensi Daun Pandan: Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Melalui Projek Kepemimpinan

Diperbarui: 19 Mei 2024   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kegiatan Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Pelatihan Pembuatan SACUPI di Desa Banget Ayu Semarang) 

Pada tanggal 20 Februari 2024, kami, Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan 2023 dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dengan penuh semangat melaksanakan pelatihan pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar daun pandan di Desa Banget Ayu, Semarang. Desa yang terletak di Banget Ayu Kulon Semarang, tepatnya di Kampung Kwaron Lor 1 Rt 8 Rw 12, dikenal dengan keindahan dan keberlimpahan tanaman daun pandan yang tumbuh subur, bahkan menjadi tanaman hias favorit di sepanjang jalan desa.

(Foto Produk SACUPI) 

Inisiatif kami untuk memanfaatkan potensi daun pandan sebagai bahan dasar sabun merupakan langkah yang cerdas dan berwawasan lingkungan. Daun pandan, selain memiliki aroma khas yang menyegarkan dan warna hijau yang cantik, juga diapresiasi karena sifatnya yang ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. 

Dalam pelatihan ini, kami ingin mengajak masyarakat Desa Banget Ayu merasakan manfaat dari keberagaman tanaman di sekitar mereka.Pelatihan ini tidak hanya bertujuan menciptakan sumber ekonomi baru bagi masyarakat, tetapi juga memberdayakan peran ibu-ibu di desa tersebut. Kami percaya bahwa kreativitas perempuan dalam memanfaatkan potensi lokal dapat menjadi motor penggerak untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengajak mereka untuk terlibat langsung dalam pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar daun pandan ini.

Proses pembuatan sabun cuci piring ini sederhana namun memiliki keunggulan tersendiri. Bahan-bahan seperti daun pandan, jeruk nipis, garam dapur, dan texapon, semuanya mudah diperoleh di sekitar desa. Dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut secara hati-hati, kita dapat menghasilkan sabun cuci piring yang tidak hanya efektif membersihkan, tetapi juga ramah lingkungan dan aman untuk digunakan di rumah tangga.

Keberlanjutan lingkungan juga menjadi fokus kami dalam pelatihan ini. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, kami berharap dapat mengurangi jejak karbon dan dampak negatif terhadap ekosistem lokal. Tanaman daun pandan yang tumbuh melimpah di desa menjadi sumber inspirasi bagi kami untuk mengembangkan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan.

Dengan adanya pelatihan ini, harapan kami adalah Desa Banget Ayu semakin berkembang dan mandiri dalam memanfaatkan potensi lokal. Melalui kreativitas dalam pembuatan sabun cuci piring, diharapkan masyarakat dapat menggali potensi lainnya dan menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan. Seiring dengan tren global yang semakin mendukung produk ramah lingkungan, Desa Banget Ayu dapat menjadi pelopor dalam pengembangan produk berbasis kearifan lokal dan berwawasan lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline