Lihat ke Halaman Asli

Dahlia Silitonga

Senang belajar dan menulis

Mewujudkan Ekonomi Sirkular

Diperbarui: 20 Maret 2024   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: SDGs Akademia Indonesia

Istilah ekonomi sirkular bukan merupakan hal yang asing didengar. Media sering menayangkan ekonomi sirkular dalam praktek sehari-hari. Ekonomi sirkular merupakan solusi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs). 

Pengertian sirkular tentu berbeda dengan linier dalam konteks ini. Linier berarti menghasilkan dan berakhir pada pembuangan sedangkan sirkular membentuk sebuah siklus berkelanjutan. Secara sederhananya, ekonomi sirkular berusaha memperpanjang lama hidup sebuah produk yang mana alam mampu menerimanya. 

Pemerintah Indonesia telah memulai menyusun kebijakan ekonomi sirkular melalui Bappenas. Secara prinsip pembangunan berkelanjutan ekonomi sirkular terintegrasi kuat dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia (RPJPN). Indonesia telah memulai transisi sirlular ekonomi melalui peta jalan dan rencana aksi framework RPJPN 2025-2045. 

Ada tiga indikator utama yang akan dicapai diantaranya adalah input sirkular, masa lama produk dan daur ulang. Ketiga indikator tersebut tertulis pada lima program prioritas, delapan belas strategi dan sembilan puluh delapan aksi nyata dalam industri makanan, konstruksi, tekstil, kemasan plastik dan industri elektronik.

Hal yang menarik adalah istilah 9R. Ekonomi sirkular mempromosikan bukan lagi 3R tetapi 9R mulai dari berani menolak menggunakan kemasan plastik, mulai berpikir dan mengurangi sampah dari sumbernya seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Pendekatan pentahelix sebagai katalis ekonomi sirkular turut melibatkan lintas sektor seperti industri, akademia, media, dan komunitas yang memiliki masing-masing peran berbeda tetapi tujuan yang sama (gambar di bawah).

Sumber: SDGs Akademia Indonesia

Sebagai penutup kebijakan ekonomi sirkular terintegrasi dengan ketahanan, sosial ekonomi dan ekologi yang saling terkait maka kolaborasi antar lingkup kementerian memegang peran strategis. Nilai ketahanan pangan, sosial ekonomi masyarakat berdaya beli dan biodiversitas.

Marilah kita memulai peran kita dari kesadaran bahwa bumi kita hanya satu. Kita membentuk ekosistem sadar lingkungan sekitar rumah dan menempatkan nilai peduli lingkungan melalui perilaku hidup sehari-hari.

Salam SDGs!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline