Lihat ke Halaman Asli

Dahlia Silitonga

Senang belajar dan menulis

Gadis Peminta-Minta dan Sedekah

Diperbarui: 18 Maret 2024   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari minggu siang, aku tiba di stasiun Karawang tepatnya jm 13.44 Wib. Aku melihat cahaya matahari menyambutku. Kemudian aku mencari suami yang menjemputku. Mataku menjelajah ke segala arah dan tak ku temukan. Aku menarik nafas panjang.

Aku berjalan keluar stasiun. Perutku terasa lapar. Wah, ada tukang mie ayam, kaki terburu-buru melangkah dan ku dapati rasa kecewa. Tak ada penjual mie ayam. Aku pun terduduk lesu di depan toko yang sedang tutup.

Tiba-tiba cuaca berubah ekstrem, hujan angin menyerbu hebat dan mengenai pakaianku. Aku beranjak berdiri pindah ke toko empek-empek. Aku menumpang berteduh dengan terlebih dahulu meminta izin kepada penjualnya.

Ketika hujan angin mulai reda, datanglah seorang gadis berjilbab dan meminta sedekah. Aku mengajak berdialog gadis kecil itu, usia masa sekolah.

"Bu, minta sedekahnya"? kata gadis kecil ini.

Aku membalasnya, "buat apa sedekahnya, dek?"

Lalu dia menjawab, "buat makan, bu."

Aku meresponnya dengan cepat dan santai, nah bukannya kamu lagi puasa ya, dek?"

Gadis kecil ini pun terdiam, tak menjawab pertanyaanku.

Aku melihat isi tasku, ada satu buah coklat beng-beng, tanpa berpikir panjang, aku memberikannya kepada gadis peminta.

"Dek, buat buka puasa, ya" kataku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline