Lihat ke Halaman Asli

Dahlia Silitonga

Senang belajar dan menulis

Sawah di Belakang Rumahku

Diperbarui: 27 Februari 2024   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumentasi pribadi

Beberapa hari terakhir ini, kita mendengar berita dari televisi lonjakan harga beras yang terus merangkak naik setiap hari. Mayoritas penduduk Indonesia menjerit dengan kenaikan harga beras yang tak terkendali.  Bahkan sebuah berita media menginformasikan harga sekarung beras sebanyak lima puluh kilogram dijual dengan harga satu juta rupiah di Wakatobi, provinsi Sulawesi Tenggara. Harga yang sangat fantastis.

Berita menghebohkan di televisi mengingatkanku sawah di Karawang. Saya berjalan-jalan pagi dan memperhatikan hamparan sawah coklat di belakang rumah kami. Sawah milik orang di belakang rumah kami di kabupaten Karawang. Sawah yang terbentang luas dalam kondisi tergenang air hujan semalam. Kondisi sawah setelah panen. Sawah yang belum siap ditanam padi.

Karawang terkenal sebagai lumbung padi namun pembangunan kawasan perumahan dan industri mempersempit keberadaan sawah. Hingga hari ini Karawang lebih dikenal sebagai kota industri padahal patung dewi sri masih berdiri kokoh. Sawah telah tergantikan sedikit demi sedikit menjadi kawasan padat perumahan dan industri dimana-mana.

Maka saya tak merasa heran, harga beras menjadi mahal di pasaran. Prioritas pembangunan bukan menjadi solusi memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Isu kegagalan panen, impor beras dan operasi pasar menjadi jalan pintas sesaat mengendalikan harga beras. Kita melupakan swasembada dan diversifikasi pangan.

Saya berharap kita bersama mampu menemukan solusi berkelanjutan mengatasi mahalnya harga beras. Harga beras di pulau Jawa juga bisa dinikmati penduduk di luar pulau Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline