Entah sudah berapa banyak obat batuk yang ku minum mulai dari sirup hingga kapsul namun batukku tak kunjung sembuh. Batuk kering yang ditandai dengan sesekali berdahak dan nyeri di sebelah kanan dada. Itulah gejala penyakit yang ku sampaikan kepada dokter puskesmas hingga mendapatkan tiga jenis obat, diantaranya: antibiotik, obat batuk dan penghilang rasa nyeri.
Musim kemarau yang panjang, tak ada hujan, dan ditambah polusi udara di kota Jakarta Utara semakin memperpanjang sakitku. Setiap kali ke sekolah, masker tak lepas. Saat mengajar pun, ku usahakan memakai masker. Memperbanyak minum air hangat dan menghindari minuman berair dingin dan makanan manis, itulah saran dokter. Namun, terkadang tergoda memakan bolu durian yang manis atau susu botol yang manis. Itulah yang menjadi penyebab batukku tak kunjung sembuh, menahan diri untuk jatuh dalam godaan bukanlah hal yang mudah.
Imunitas tubuh harus selalu dijaga selama musim kemarau panjang dengan memakan banyak sayuran, buah-buahan dan minum air putih. Tak kalah pentingnya adalah menaati saran dokter dengan pengendalian diri berupa keinginan memakan makanan manis dan meminum air teh manis dingin. Aku harus berjuang melawan keinginan daging supaya aku bisa sehat.
Aku ingin bebas dari segala jenis obat-obatan. Aku ingin melepas maskerku. Aku memimpikan langit Jakarta bebas polusi. Aku mengharapkan kebaikan Tuhan menurunkan hujan pada dunia ciptaaNya. Itulah doa-doaku.
Semoga batukku bisa berlalu dan tetaplah optimis!
Terima kasih telah singgah.