Hari Sabtu kemarin, 12 Agustus 2023, saya sungguh berbahagia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara Bible Conference di GKY Mangga Besar. Saya tiba sekitar pukul 8.30 Wib, tiga puluh menit-an sesaat sebelum acara seminar kitab Ester dimulai. Acara berjalan dengan disiplin serta dibuka melalui doa dan pujian.
Sesi pertama dimulai oleh pemaparan oleh Dr. Tim Laniak dan ada seorang penerjemah. Dr. Tim Laniak merupakan pengajar dari Harvard University USA. Beliau dan istrinya telah berkeliling ke tiga puluh negara mengabarkan kabar baik. Dr. Tim Laniak juga aktif menulis. Bukunya berjudul "Dalam Pemeliharaan Gembala." dibagikan secara gratis kepada setiap orang yang menghadiri Bible Conference hari ini.
Ada tiga hal memukai yang saya senangi dari pengajaran beliau. Pertama, ketika menyampaikan pengajaran, gerakan tangan amat berperan. Metode pengajaran yang banyak dilakukan para guru dari negeri paman sam. Kedua, doa beliau menutup ibadah dalam bahasa Inggris, kalimat yang menyatakan Tuhanlah yang menjadi penulis dari perjalanan kisah hidup kita merefleksikan bahwa pengakuan kedaulatan Tuhan pada setiap anak-anakNya dan ketiga, Dr. Tim Laniak mampu mengembangkan intertekstual kisah Ester dalam Yusuf, Musa, Daud, Daniel, dan Nehemia.
Sesi pertama menjelaskan karakter Ester sebelum krisis dari kitab Ester Perjanjian Lama. Ester adalah seorang ratu dari keturunan Yahudi yang menyembunyikan identitas bangsanya. Dari kecil, Ester dibesarkan oleh Moderkhai. Ester memiliki perilaku dependen, penurut sehingga menimbulkan rasa sayang bagi semuanya.
Awalnya Haman hanya ingin membunuh Moderkhai tetapi kejahatan telah mememuhi hatinya sehingga Haman ingin memusnahkan seluruh bangsa Yahudi di benteng Susan dan seluruh pemerintahan kerajaan Ahasyweros. Moderkhai mengetahui hal itu. Moderkhai mengenakan kain kabung dan Ester melihatnya. Ketika Ester berbicara dengan Moderkhai dan mengetahui rencana jahat Haman. Awalnya, Ester merasa berat hati menyelamatkan bangsanya tetapi Moderkhai menyatakan ".....Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu (Ester 4:14).
Ester mengambil keputusan dengan menjawab Moderkhai agar berpuasa sebelum menghadap raja. Ester yang tadinya berkarakter bergantung menjadi mandiri dan mampu mengambil keputusan yang tegas dan berani, menyelamatkan bangsanya dari kepunahan. Dengan hikmat, Ratu Ester mengadakan sebuah perjamuan dan mengundang raja, Haman dan Moderkhai. Saat itulah Ester menggagalkan rencana jahat Haman. Raja mengabulkan permintaan Ratu Ester.
Krisis telah menjadi sebuah katalis yang mengubahkan karakter Ester. Ester yang awalnya penurut menjadi pemberani. Ester yang awalnya berat hati menjadi beriman. Menariknya, dari seluruh pasal kitab Ester, kita tidak pernah menemukan kata Allah atau Tuhan dituliskan. Ester telah menjadi berkat bagi bangsanya.
Sesi kedua tak kalah menariknya, Dr. Tim Laniak mampu membuat persamaan keterkaitan kisah Ester dengan tokoh Alkitab lainnya seperti Yosua, Daud, Musa, dan Nehemia pada waktu yang berbeda. Beliau mampu mengembangkan pemikiran intertekstual dengan jelas.