Hari Senin pada tanggal 04 Juli 2022 diadakan Webinar Inovasi Malaria sejalan dengan tema Hari Malaria se-dunia bulan April 2022. Webinar ini didukung oleh WHO, NU dan berbagai kabupaten/kota dari seluruh Indonesia. Webinar Inovasi Malaria dibuka dengan resmi oleh Bapak Dirjen P2P Kementerian Kesehatan dan dilanjutkan dengan presentasi dari WHO Malaria Indonesia yang dipandu oleh ibu Rita. Presentasi ibu Herdiana dibuka dengan mengapa kita memerlukan inovasi malaria?
Menurut data dari World Malaria Report tahun 2021, kecenderungan angka API tahun 2021 menunjukkan penurunan hingga 2,9 per 1,000 penduduk di dunia. Karena itu inovasi diperlukan untuk semakin menurunkan angka insidensi kasus malaria menuju eliminasi malaria pada tahun 2030 di Indonesia. Eliminasi malaria bisa tercapai jika didukung oleh semua individu, organisasi dan masyarakat Indonesia.
Ada tujuh tantangan dalam mencapai eliminasi atau zero malaria di Indonesia, yaitu:
1. Masih ada ancaman pandemi Covid 19
2. Migrasi parasit plasmodium akibat dari migrasi penduduk yang semakin luas.
3. Resistensi obat malaria terhadap parasit malaria di dunia.
4. Surveilans penyakit malaria (surveilans migrasi) yang perlu ditingkatkan.
5. Invasi Anopheles di perkotaan (An. Stephensi), sampai dengan hari ini belum ditemukan di Indonesia.
6. Pentingnya peran KKP dalam memperhatikan lalu lintas pelabuhan dan bandara sebagai pintu masuk perpindahan penduduk.