Ketika diriku sedang berbaring di tempat tidur kamarku, tiba tiba ponsel milikku berdering sebanyak satu kali menandakan masuknya notifikasi. Aku yang awalnya menatap langit-langit kamar, langsung duduk untuk mengambil ponsel tersebut. Setelah aku memegang ponsel berwarna putih itu, aku menyalakannya dan muncul satu surel yang berjudul Geladi Hominisasi 10.
Oh! Aku baru saja teringat telah mengumpulkan tugas pra geladi hominisasi dua hari yang lalu. Saat itu tugas yang diberikan kepada diriku adalah menyimak lagu Indonesia Raya dan menyaksikan salah satu dari beberapa film dokumenter lalu menjawab pertanyaan tentang materi film tersebut. Diriku memilih film dokumenter berjudul Semua, Kita Punya. Hal yang menarik di film tersebut menunjukkan kekayaan alam Indonesia yang divisualisasikan dengan baik. Kekayaan alam tersebut dapat menghidupi masyarakat Indonesia dalam kesehariannya.
Kembali pada surel barusan, aku membuka dan mulai membaca isinya. Di sana tercantum teknis geladi, aturan tertulis, dan pembagian kelompok. Kebetulan aku dipilih menjadi anggota kelompok 4 yang akan membahas tentang Hari Wayang. Ya karena aku masih tidak tahu harus aku apakan hari wayang itu, aku lanjut berbaring dan mematikan ponselku.
2 hari berlalu, hari geladi hominisasi 10 akhirnya tiba. Pagi itu diriku sudah mandi dan menyiapkan diri, walaupun lupa sarapan aku tetap bersemangat untuk mulai mengikuti rangkaian acara. Tepat pukul 8 kami memulai geladi, pembukaan berlangsung lancar dengan dosen pengampu yang memperkenalkan diri mereka dan menjelaskan apa tujuan dari geladi hominisasi. Setelah semua pemaparan lengkap tersampaikan, kami ditujukan untuk masuk ke breakout room sesuai dengan kelompok kami masing masing. Malam sebelumnya aku melihat daftar nama anggota yang akan menjadi teman sekelompok, namun aku tidak mengenali nama nama tersebut karena tidak ada satupun yang satu jurusan denganku.
Ketika masuk ke breakout room aku cukup ragu bisa berkenalan dengan semua, karena yang sudah kubilang sebelumnya, tidak ada dari kami yang saling kenal. Beberapa menit berlalu, kondisi zoom masih sunyi dan tidak ada siapapun yang berbicara, hingga pada akhirnya ada salah seorang dari kami yang menyerukan untuk berkenalan. Di luar dugaan, kami semua cukup akrab ketika memperkenalkan diri masing masing. Ternyata dugaanku rupanya salah, berkenalan dengan teman satu universitas itu bukanlah hal yang sulit.
Setelah perkenalan dirasa cukup, kami selanjutnya memilih ketua dan notulen kelompok. Salah satu teman kami mengajukan diri menjadi notulen, namun masalahnya tidak ada seorangpun yang mau menjadi ketua. Tanpa pikir panjang, teman kelompokku mengusulkan untuk mengacak nama, kelak nama yang terpilih harus menjadi ketua. Untungnya tiada yang mempermasalahkan hal tersebut karena pada dasarnya itu pilihan yang tepat karena tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk berdiskusi. Setelah tombol ditekan, nama nama kami berputar di roda nama hingga akhirnya berhenti di satu nama. Pemilihan ketua dan notulen telah berhasil, kami kembali menuju main room.
Kami selanjutnya menyimak penugasan yang diberikan kepada kami berupa tugas perkelompok. Dari yang sudah dicantumkan sebelumnya pada daftar nama anggota kelompok, kelompok kami mendapatkan Hari Wayang. Kami diminta untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mempresentasikan tema milik kami.
Selanjutnya kami kembali ke breakout room untuk mulai mengerjakan penugasan. Diskusi awalnya berjalan alot karena kami masih kebingungan hal apa saja yang harus dibahas, tapi lama kelamaan kami dapat terbiasa dengan satu sama lain dan mulai bekerja dalam satu kesatuan yang bernama kelompok 4. Untuk menyelaraskan ide, kami setuju membuat background meeting dan menggunakannya bersama sama sehingga terlihat kompak. Setelah semua materi terbentuk, kami berlatih presentasi beberapa kali hingga akhirnya kami cukup puas.
Dari 14 kelompok, dibagi beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil karya kami masing masing. Kebetulan kelompokku yaitu kelompok 4, harus berhadapan dengan tiga kelompok lainnya. Kami mulai presentasi yang pertama kali, semua memaparkan materi yang telah kami bagi satu sama lain dengan singkat, padat, dan jelas. Aku yang sudah selesai berbicara, memperhatikan teman sekelompokku tampil. Hingga akhirnya kami berhasil presentasi dengan waktu yang pas yaitu 4 menit, tidak kurang tidak lebih. Diriku pribadi sudah sangat puas dengan presentasi yang kami bawakan, maka aku kemudian sedikit bersantai sambil memperhatikan kelompok lain presentasi.
Setelah keempat kelompok selesai memaparkan materi masing masing, kami melakukan evaluasi terhadap kelompok sendiri dan kelompok lain. Kelompok kami mendapatkan pujian dan juga input berupa saran. Dari yang teman teman kelompok lain katakan, kelompok kami dirasa sudah cukup baik. Namun, tidak berhenti di situ! Yang awalnya diriku yakin bisa masuk ke tahap selanjutnya ternyata salah besar. Setelah kami dievaluasi oleh dosen yang bersangkutan, ternyata kelompok kami masih punya segudang kekurangan. Kami masih belum dianggap mampu melakukan presentasi dengan baik, masih banyak hal yang bisa kami perbaiki. Yah mau bagaimana lagi, akhirnya kami tidak bisa berjalan ke babak selanjutnya.
Kelompok kami yang tidak melanjutkan ke babak selanjutnya hanya bisa menyimak dengan baik penyampaian materi dari kelompok lainnya yang berhasil ke babak akhir. Wah, ternyata banyak sekali ya kekurangan kelompok kami? Jika dibandingkan dengan kelompok yang berhasil lanjut, mereka mempunyai keunikan masing masing dalam memaparkan materi mereka, ada yang membalut dengan puisi, ada yang membuat semacam podcast, ada juga yang melakukan role play ketika presentasi. Hebat sekali imajinasi teman teman kelompok lain. Ternyata presentasi tidak hanya sebatas memaparkan materi, namun harus bisa menyampaikan materi tersebut ke hati pendengar, karena hal yang berkesan akan lebih bertahan lama ketimbang hal biasa saja. Semua orang berjuang dengan hebat, pemilih telah ditetapkan dengan sistem voting dan akhirnya acara geladi selesai.
Di geladi hominisasi ini aku belajar untuk bisa berkenalan dengan teman baru, memahami sudut pandang mereka, berkomunikasi dengan sesama, meningkatkan public speaking, dan belajar banyak hal dari teman semua. Aku yakin pengalaman pada geladi hominisasi akan berguna bagi pengembangan diriku di masa depan.