Lihat ke Halaman Asli

Menilik Salah Satu Pengrajin Wayang Kulit Tertua di Yogyakarta

Diperbarui: 10 Desember 2021   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi didepan Hadisukirno Leather Work & Handicraft/Dokpri

Yogyakarta- Hadisukirno Leather Work & Handicraft merupakan salah satu pengrajin wayang kulit tertua di Yogyakarta. Nama Hadisukirno sendiri diambil dari nama pendiri perusahaan ini sendiri yaitu Bapak Hadi Sukirno. Perusaan ini didirikan pada tahun 1972 dan bertahan hingga saat ini.

Tentunya ada cerita dibalik kesuksesan dari perusahaan yang didirikan Bapak Hadi Sukirno ini, beliau memulai usahanya dari dagangan kaki lima di daerah Malioboro. Kini mereka berpinda lokasi, tepatnya di jalan Letjen S Parman, Kota Yogyakarta. Hadisukirno Leather Work & Handicraft pada saat ini dikelola oleh anak dari Bapak Hadi Sukirno yaitu Bapak Arif Bimo.

Tidak hanya wayang kulit yang diproduksi dan diperjualkan disini, namun ada juga gamelan, lukisan, souvenir, hingga macam - macam kerajinan tangan dari beberapa wilayah di Indonesia. Perusahaan ini juga menyediakan pembuatan wayang custom sesuai dengan permintaan customer. “ banyak juga yang minta custom ukuran wayang untuk souvenir kegiatan” tutur Bapak Arif Bimo.

Wayang kulit sendiri merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat berkembang di Pulau Jawa dan harus dilestarikan keberadaannya di zaman modern ini. Bahan dasar dari wayang kulit itu sendiri ialah kulit kerbau, dan gagangnya berbahan dasar dari tanduk. Tanduk yang mereka gunakan tidaklah berasal dari pulau jawa, namun berasal dari Sulawesi dan daerah Sumatera.

proses pembuatan wayang kulit menggunakan kulit kerbau/dokpri

Awalnya, Hadisukirno sendiri memiliki toko di wilayah Ancol, tepatnya di Pasar seni Ancol. “Dulu kita punya juga di daerah Pasar Seni Ancol, tapi tidak kami lanjutkan dan memilih untuk menguatkan pasar kita di online” tutur Bapak Arif Bimo. 

Hadisukirno sendiri memilih untuk membuka pasar mereka di ranah online pada tahun 2010 sebelum adanya marketplace seperti tokopedia dan lain - lain. Hingga kini banyak pesanan yang dipesan melalui platform online.

Hadisukirno pun menyediakan penyewaan untuk pentas wayang kulit, seperti penyewaan wayang dan gamelan. “sebelum covid setiap minggu kan ada pentas, banyak sewa wayang sama gamelan” tutur Bapak Arif Bimo. 

Karena adanya pembatasan saat pandemi, pertunjukan wayang pun sangat jarang digelar karena adanya pembatasan oleh pemerintah. Kini permintaan di perusahaan ini banyak menuju souvenir untuk kegiatan dan lukisn wayang yang digunakan untuk hiasan.

Menurut Bapak Arif Bimo, harga sewa di Hadisukirno Leather Work & Handicraft ini tergolong yang termurah di Yogyakarta. Gamelan yang mereka sewakan juga merupakan gamelan baru yang masih memiliki kualitas yang baik. Ini menjadi alasan mengapa Hadisukirno memiliki peminat yang cukup besar di kancah perwayangan.

Adanya pandemi ini juga berpengaruh terhadap produksi perusahaan ini. Dimana pada awalnya mereka memproduksi untuk memenuhi stok barang, kini Hadisukirno sedikit mengurangi produksinya dan memproduksi barang sesuai dengan pesananan dari konsumen.

Bapak Arif Bimo juga menuturkan bahwa permintaan dan peminat dari kerajinan wayang kulit ini sendiri tidaklah berkurang di zaman modern ini, namun kegunaan dari wayang itu sendiri yang mengalami sedikit pergeseran. “anak - anak muda sekarang tau mas tentang wayang itu, mereka melek kalau soal wayang” ucap Bapak Arif Bimo. Hal ini menunjukan belum hilangnya minat masyarakat terutama para pemuda terhadap kebudayaan bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline