Lihat ke Halaman Asli

Analisis dan Modifikasi Teks Cerita Sejarah

Diperbarui: 3 November 2024   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pengertian Cerita Sejarah

Cerita sejarah adalah teks yang menceritakan peristiwa-peristiwa penting di masa lalu yang memiliki pengaruh signifikan bagi masyarakat atau bangsa. Cerita ini biasanya melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh, tempat-tempat bersejarah, dan latar budaya yang sesuai.

2. Analisis Struktur Teks Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

a. Orientasi

Orientasi adalah bagian pengantar yang memperkenalkan latar belakang cerita, termasuk tokoh, waktu, tempat, dan situasi awal.

  • Contoh kalimat : "Kerajaan Majapahit, yang berdiri megah di abad ke-14, dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara, dan memainkan peranan penting dalam sejarah perkembangan budaya, politik, dan ekonomi di wilayah Asia Tenggara."
  • Analisis : Kalimat ini memberikan konteks awal yang penting, memperkenalkanKerajaan Majapahit sebagai subjek utama dengan menyebutkan peranannya dalam sejarah. 

b. Komplikasi

Komplikasi adalah bagian yang mengandung konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh utama, yang memicu terjadinya peristiwa besar.

  • Contoh kalimat : "Setelah Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan yang dipimpin oleh Jayakatwang pada tahun 1292, Raden Wijaya, yang merupakan keturunan kerajaan tersebut, harus melarikan diri dan mencari perlindungan, sementara Jayakatwang berusaha memperkuat kekuasaannya di Jawa, membuat situasi semakin tegang."
  • Analisis : Kalimat ini memperkenalkan konflik yang dihadapi Raden Wijaya setelah keruntuhan Singasari. Penyebutan
    "mencari perlindungan" dan "situasi semakin tegang" menunjukkan kondisi kritis yang harus dihadapi oleh tokoh utama, menekankan ketidakpastian dan ancaman yang ada.

c. Klimaks

Klimaks adalah bagian puncak cerita, di mana tokoh utama menghadapi keputusan atau pertempuran besar yang menentukan nasib mereka.

  • Contoh kalimat : "Ketika Raden Wijaya mendapatkan dukungan dari pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Jayakatwang, ia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang kembali, memicu pertempuran besar yang menentukan nasib kerajaan, di mana keberanian dan strategi Raden Wijaya diuji secara maksimal."
  • Analisis : Kalimat ini menyoroti puncak dari konflik, di mana Raden Wijaya berhadapan langsung dengan Jayakatwang dengan bantuan pasukan Mongol.

d. Resolusi

Resolusi adalah bagian penyelesaian konflik, di mana masalah utama telah teratasi dan cerita mulai mereda.

  • Contoh kalimat : "Setelah mengalahkan Jayakatwang dalam pertempuran yang sengit, Raden Wijaya berhasil merebut kembali kekuasaan dan mengusir pasukan Mongol dari Jawa, menegaskan kemandirian kerajaannya yang baru berdiri dan memulai langkah menuju kejayaan."
  • Analisis : Kalimat ini menjelaskan hasil dari konflik, di mana Raden Wijaya tidak hanya berhasil mengalahkan musuh tetapi juga memulihkan kekuasaan.

e. Koda

Koda adalah bagian penutup yang biasanya memberikan refleksi atau gambaran mengenai akibat atau dampak dari peristiwa tersebut.

  • Contoh kalimat : "Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka, yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di Trowulan, yang kemudian menjadi pusat pemerintahan yang berpengaruh, menandai awal dari era kejayaan bagi kerajaan yang akan dikenal sepanjang sejarah Nusantara."
  • Analisis : Kalimat ini menyimpulkan cerita dengan memberikan informasi penting tentang pendirian kerajaan, termasuk tanggal dan lokasi. Penyebutan "era kejayaan" menggambarkan dampak jangka panjang dari peristiwa yang telah terjadi, memberikan penutup yang kuat pada narasi.

3. Analisis  Gaya Bahasa dan Konjungsi

a. Gaya Bahasa 

  • Metafora: "pertempuran besar yang menentukan nasib.

Analisis : Penggunaan istilah seperti "pertempuran besar yang menentukan nasib" menciptakan gambaran kuat tentang pentingnya peristiwa tersebut.

  • Personifikasi: "Nasib kerajaan yang diuji."

Analisis : Dalam frasa "nasib kerajaan yang diuji," nasib dihadirkan seolah-olah kerajaan memiliki kepribadian dan kemampuan untuk diuji.


b. Konjungsi 

Penghubung: "dan," "tetapi," "sementara," "yang."

Contoh Kalimat : "Raden Wijaya melarikan diri dan mencari perlindungan, sementara Jayakatwang berusaha memperkuat kekuasaannya di Jawa."

Analisis : Konjungsi seperti "dan"
berfungsi untuk menggabungkan tindakan yang dilakukan oleh Raden Wijaya, menunjukkan bahwa ia melarikan diri dan mencari perlindungan secara bersamaan. Ini menyoroti keterkaitan antara dua tindakan tersebut.


4. Modifikasi Teks Cerita Sejarah Bagian Resolusi dan Koda

a. Modifikasi bagian Resolusi

Setelah berhasil mengalahkan
Jayakatwang dalam pertempuran yang menentukan, Raden Wijaya meraih kembali kekuasaannya dan segera mengatasi sisa-sisa perlawanan di daerah Kediri. la kemudian melakukan langkah strategis dengan membangun aliansi dengan berbagai suku dan kerajaan di sekitarnya, termasuk kerajaan-kerajaan kecil yang sebelumnya terpisah, untuk menciptakan stabilitas politik. Raden Wijaya tidak hanya fokus pada kekuatan militer, tetapi juga mendorong perdagangan dan budaya, menjadikan Majapahit sebagai pusat ekonomi dan intelektual di Nusantara. Dengan bimbingan dan kebijaksanaan Raden Wijaya, Majapahit perlahan-lahan
berkembang menjadi kerajaan yang kuat dan terhormat, yang dihormati oleh kerajaan-kerajaan tetangga.

b. Modifikasi bagian Koda

Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka, bertepatan dengan 10 November 1293, Raden Wijaya resmi dinobatkan sebagai Raja Majapahit yang pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan
Majapahit terus berkembang, mencapai puncak kejayaannya di bawah penerus Raden Wijaya, yang memperluas wilayahnya hingga ke seluruh Nusantara dan bahkan menjalin hubungan dagang dengan negara-negara di luar Asia Tenggara. Keberhasilan ini tidak hanya terlihat dalam aspek militer, tetapi juga dalam budaya dan seni, di mana Majapahit menjadi pusat peradaban yang kaya akan seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Hingga kini, warisan Majapahit tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan identitas bangsa Indonesia, menginspirasi generasi selanjutnya untuk memahami dan menghargai sejarah mereka.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline