Aku lahir di sebuah kota kecil pada tahun 2006, dan sejak sekolah dasar aku dikenal sebagai anak yang rajin. Aku selalu menjadi juara kelas karena ketekunanku dalam belajar. Namun, meskipun sangat pemalu, aku tetap memiliki banyak teman. Biarpun demikian, rasa maluku sering membuatku enggan untuk aktif di depan umum. Saat aku duduk di kelas 4 SD, aku sudah memiliki impian besar untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Airlangga. Sesungguhnya, impian ini menjadi motivasi utama bagiku untuk terus belajar dengan giat.
Kemudian, keinginanku itu semakin kuat seiring bertambahnya waktu. Biarpun begitu, aku tetap selalu berusaha membantu teman-temanku dalam pelajaran. Sesudah itu, aku juga selalu mengembangkan pengetahuanku dengan mengukuti bimbel. Oleh karena itu, prestasiku di sekolah terus meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun begitu, aku tidak pernah merasa puas dan selalu berusaha lebih baik. Namun hal itu terjadi dahulu.
Ketika aku memasuki jenjang SMP, aku mulai menemukan lebih banyak potensi diriku. Aku mulai gemar membaca buku, terutama novel dan cerita fiksi lain. Namun, aku menyadari bahwa meskipun aku mudah menghafal sesuatu, aku kesulitan dalam pelajaran yang melibatkan hitungan. Bahkan, aku sering membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami soal matematika dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Akan tetapi, hal ini tidak membuatku menyerah, justru aku semakin termotivasi untuk mengatasi kelemahanku tersebut.
Sesudah itu, aku mulai mencari cara untuk mengasah kemampuanku dalam berhitung, seperti dengan mengikuti bimbel. Sekalipun demikian, aku tetap merasa bahwa kemampuan menghafalku jauh lebih dominan dibandingkan kemampuan berhitung. Selanjutnya, aku pun mulai mengikuti berbagai kegiatan akademis untuk melatih potensi lainnya. Walaupun demikian, aku tetap fokus pada pelajaran yang menurutku lebih mudah dikuasai. Oleh sebab itu, aku terus meningkatkan pemahaman dalam bidang-bidang yang kusukai. Sekalipun begitu, aku tidak pernah mengabaikan kelemahanku dalam berhitung dan tetap berusaha memperbaikinya.
Sekarang, aku yang sedang bersekolah di SMA Negeri 1 Jombang memiliki minat yang sangat besar untuk melanjutkan pendidikanku di Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelum itu, aku sempat berkeinginan untuk kuliah di Universitas Airlangga, tetapi pilihanku berubah seiring waktu. Selain itu, aku juga memiliki kegemaran lain, yaitu mengoleksi parfum. Biarpun begitu, hobiku ini bukan sekadar mengumpulkan, tetapi juga untuk mengetahui karakteristik wewangian yang berbeda-beda.
Setelah itu, aku mulai mengembangkan kepekaanku terhadap berbagai aroma yang pernah kutemui. Di samping itu, aku juga kerap membeli parfum baru sebagai bagian dari koleksiku. Tambahan pula, aku sangat menikmati proses memilih dan mencocokkan aroma parfum dengan suasana atau aktivitasku sehari-hari. Meskipun demikian, aku tetap menjaga keseimbangan antara hobiku dan fokus pada pendidikan. Dengan demikian, aku berharap dapat meraih impianku untuk sukses di dunia akademis dan juga menjalani hobiku dengan seimbang. Sesungguhnya demikian, kecintaanku pada parfum telah membuka wawasan baru tentang kreativitas dan sensitivitas terhadap detail.
Berikutnya, aku juga memiliki hobi lain yaitu membuat kue. Lagi pula, hobi membuat kue ini, kulakukan jika ada waktu luang dan untuk refreshing. Hal ini juga kugunakan untuk melatih ketelatenan dan kesabaranku. Sebaliknya, aku selalu percaya bahwa pendidikan adalah prioritas utama. Bahwasanya, aku yakin bahwa dengan pendidikan yang baik, aku bisa mengembangkan hobiku ke tingkat yang lebih serius. Malahan, aku sempat berpikir untuk mendalami lebih jauh tentang kegemaranku ini. Kecuali itu, aku juga sangat ingin untuk mengikuti kursus membuat kue. Meskipun begitu, fokus utamaku tetap pada pencapaian akademis untuk masuk ke UGM. Sesungguhnya begitu, aku ingin sekali memenuhi semua keinginanku di bidang akademis maupun dalam hobiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H