Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Mengelola Risiko Ketika Menggunakan Instrumen Keuangan

Diperbarui: 7 Agustus 2020   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mengenal dan menggunakan produk keuangan merupakan hal yang baik bagi orang muda maupun orang dewasa. Salah satu bentuk produk keuangan adalah instrumen keuangan seperti saham, obligiasi, sukuk, dan sebagainya.

Tabungan hari tua, dana pendidikan, dan bahkan sebagai penghasilan tambahan merupakan motif - motif yang biasa digunakan oleh para pengguna instrumen keuangan. Namun dibalik manfaat yang diberikan, terdahap risiko yang melekat pada produk keuangan tersebut. Risiko tersebut berlaku baik bagi nasabah maupun pengelola dana tersebut

Akhir -- akhir ini, terdapatberita tentang permasalahan Jouska kepada kliennya. Masalah tersebut bermula dari kerugian besar yang diterima oleh nasabah saat pihak Jouska mengelola dana investasinya.

Pihak Jouska mengelola dana investasi orang lain menggunakan aset -- aset yang memiliki risiko tinggi dan tidak sesuai dengan profil risiko para investor. Sehingga, dana investasi yang dimiliki oleh investor menyusut seiring dengan jatuhnya nilai aset yang berisiko tersebut.

Peristiwa tersebut mengajarkan kita bahwa pentingnya mengelola risiko saat melakukan investasi. Selain kerugian yang dialami oleh investor, dampak kerugian tersebut juga berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan

Profil Risiko dan Keterkaitannya dengan Stabilitas Sistem Keuangan

Profil risiko merupakan tingkat toleransi seorang investor terhadap paparan risiko yang akan dihadapi. Umumnya, profil risiko dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

  • Konservatif 

Profil risiko ini biasanya memilihi instrumen -- instrumen keuangan yang relatif lebih rendah fluktuasinya, namun imbal hasil yang didapatkan juga rendah. Contoh instrumen yang biasanya digunakan adalah obligasi maupun saham bluechip

  • Moderat

Profil risiko ini biasanya memilih instrumen -- instrumen keuangan yang memiliki fluktuasi sedang, namun imbal hasil yang didapatkan lebih tinggi. Contoh instrumen yang biasa digunakan adalah saham second liner

  • Agresif

Profil risiko ini biasanya memilih instrumen -- intrumen keuangan yang memiliki fluktuasi tingi, namun imbal hasil yang didaptakan jauh lebih tinggi. Contoh instrumen yang biasa digunakan adalah saham third liner dimana kapitalisasi pasarnya masih kecil. Selain itu cryptocurrency seperti bitcoin juga cocok untuk investor profil risiko agresif

Profil risiko biasanya disesuaikan dengan tujuan investasi pengguna produk keuangan. Bagi pengguna yang menginginkan keuntungan dengan cepat, maka semakin agresif akan semakin cocok bagi mereka. Namun apabila pengguna tersebut menggunakan dana untuk jangka panjang seperti pensiunan, anak sekolah, dsb. , maka semakin konservatif akan semakin baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline