Pandemi virus Covid-19 memaksa pemerintah untuk merubah sistem pendidikan menjadi daring untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Kebijakan ini sudah berjalan selama kurang lebih tiga bulan dan akan berlanjut kembali untuk semester berikutnya (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2020).
Kebijakan ini menuntut kampus -- kampus untuk beradaptasi dengan pandemi yang terjadi, namun di sisi lain kebijakan perkuliahan daring juga menimbulkan permasalahan baru. Mahasiswa memerlukan biaya tambahan untuk membeli paket data di saat menurunnya daya beli. Penurunan daya beli diakibatkan karena sektor sektor utama di dalam industri terpengaruh pandemi ini, termasuk Indonesia (ASEAN, 2020).
Terpengaruhnya sektor -- sektor tersebut mengakibatkan perusahaan melakukan PHK, sehingga masyarakat mengalami penurunan daya beli (International Labour Organization, 2020).
Selain itu, sebagian fasilitas kampus juga tidak dapat dinikmati oleh mahasiswa sehingga kegiatan perkuliahan menjadi tidak optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun artikel ini untuk mengetahui seberapa efisien sistem perkuliahan daring selama pandemi ini
Teori Produksi dan Konsep Efisiensi
Dalam melihat efisiensi suatu peristiwa, kita dapat meminjam salah satu teori ekonomi yaitu teori produksi. Teori produksi menjelaskan proses di dalam mengubah input menjadi output (Pindyck dan Rubinfeld, 1996).
Teori produksi juga memiliki konsep efisiensi teknis yang menjelaskan bagaimana kita dapat menggunakan input seminimal mungkin untuk memperoleh output tertentu (input oriented), atau meningkatkan output tertentu tanpa mengurangi input (output oriented) (Coelli, 1996).
Konsep ini dapat kita adaptasi menjadi penjelasan atas efisiensi di dalam perkuliahan daring. Hal yang perlu kita lakukan adalah menentukan input maupun output yang digunakan di dalam pembahasan artikel ini. Efisiensi dapat dilihat melalui frontier di dalam kurva Production Possibilities Frontier.
Frontier tersebut merupakan batasan yang dapat dilakukan dengan sumberdaya yang tersedia. Sedangkan titik -- titik pada kurva merupakan alokasi yang dilakukan oleh suatu unit. Apabila titik -- titik tersebut tepat berada pada frontier, maka unit tersebut sudah efisien dan optimal (Lihat pada Gambar 1)
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan di dalam mengukur frontier tersebut. Metode pengukuran frontier terus berkembang seiring berjalannya waktu. Metode pengukuran tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) untuk non-parametrik dan Stochastic Frontier Analysis (SFA) untuk parametrik (Coelli, 1996).