Lihat ke Halaman Asli

Dilema Thrifting, Produk Bekas tapi kok Laku?

Diperbarui: 22 Desember 2020   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa Sih Thrifting itu?

Saat ini masyarakat tengah menggandrungi aktivitas membeli pakaian bekas yang dijual kembali di pasar  bekas atau dikenal dengan istilah thrifting.

Thrifting merupakan kegiatan membeli barang bekas yang masih layak dipakai guna menghemat pengeluaran dan membantu ekologi dengan mengurangi limbah tekstil.

Ditengah Pandemi Covid- 19 saat ini thrifting juga menjadi peluang bisnis di tengah pandemi corona ini. Beberapa orang berjualan di kios, pinggir jalan, bahkan merambah ke toko daring atau online shop.

Fenomena Thrift shop atau belanja pakaian bekas semakin digandrungi anak muda Indonesia. Pembeli bukan hanya kalangan menegah ke bawah saja, menengah ke atas pun turut mencari peruntungan berburu awul-awul ini. Penjual awul-awul memperoleh keuntungan yang sangat besar.

Thrifting yang menjadi ladang bisnis

Salah satunya adalah teman saya yang telah menekuni dunia Thriftshop sejak tahun 2016.

Sedangkan Thrift Shop merupakan sebuah "pasar" atau "wadah" yang menjual barang barang Thrift. Banyak sekali Thrift Shop yang dapat kita jumpai baik seca online atau offline.

Ia menjual barang Thrifting melalui media online, omset yang ia capai perbulan bisa sampai 5 juta per bulan ,Wow!! Suatu omset yang fantastis di tengah pandemi saat ini.

Di saat orang-orang berlomba mencari lahan bisnis yang bisa meraup untung yang besar. Teman saya sudah dahulu menjalani usaha yang ber-omset lebih dari pegawai kantoran.

Bagaimana tidak, barang-barang yang dijual adalah barang dari merk desainer ternama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline