Pada Kamis, 12 Desember 2024 Tim MBKM Universitas Sebelas Maret yang bekerja sama dengan PT Indra Eramulti Logam Industri melalui Program Dana Padanan (PDP) 2024 berhasil meresmikan sistem pengeringan timah dengan memanfaatkan gas buang dari alat peleburan timah di PT IMLI. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan panas yang terbuang dari hasil pembakaran timah yang digunakan untuk memanaskan alat heat exchanger yang mengubah angin dingin menjadi panas dan menyalurkan ke sistem pengering bahan timah. Sistem ini diperkirakan memiliki kapasitas pengeringan sampai 630 Kg/Jam.
Pelaksanaan Program Dana Padanan dengan judul "PEMANFAATAN PANAS BUANG (WASTE HEAT RECOVERY) PADA ROTARY FURNACE UNTUK PROSES PENGERINGAN PASTA TIMAH HITAM (LME REGISTERED) DI ROTARY KILN" dilaksanakan untuk mendukung efisiensi energi dalam proses produksi timah hitam di industri logam. Program ini diawali dengan diskusi bersama mitra, yaitu PT Indra Eramulti Logam Indonesia (PT. IMLI), untuk memahami sistem produksi timah hitam yang diterapkan saat ini. Dalam diskusi tersebut, teridentifikasi bahwa rotary furnace yang digunakan dalam proses pembakaran timah hitam masih menghasilkan banyak panas yang terbuang ke lingkungan tanpa dimanfaatkan secara optimal. Kondisi ini dianggap sebagai pemborosan energi yang signifikan, mengingat panas buang tersebut memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali dalam sistem produksi.
Melalui diskusi tersebut, muncul kebutuhan untuk merancang sistem produksi baru yang mampu memanfaatkan panas buang dari rotary furnace. Sistem baru ini dirancang untuk memanfaatkan panas buang sebagai sumber energi untuk proses pengeringan material timah hitam sebelum masuk ke rotary furnace. Dengan demikian, energi yang sebelumnya terbuang dapat diintegrasikan kembali ke dalam proses produksi, sehingga mengurangi kebutuhan energi tambahan dan meningkatkan efisiensi keseluruhan.
Sistem ini membutuhkan sejumlah komponen tambahan yang dirancang secara khusus untuk mendukung implementasinya.
Kegiatan pengembangan sistem ini dimulai dengan tahapan desain dan analisis termal dari komponen-komponen tambahan yang akan digunakan dalam sistem produksi timah hitam yang baru. Komponen-komponen ini dibagi menjadi empat jenis utama. Pertama, Recuperator yang dirancang untuk memanfaatkan panas dari udara buang hasil pembakaran. Recuperator ini bertugas untuk mentransfer panas dari udara buang ke udara yang akan digunakan dalam proses pengeringan, sehingga efisiensi pemanfaatan energi dapat ditingkatkan. Kedua, Rotary Kiln yang berfungsi sebagai alat utama untuk pengeringan material timah hitam sebelum pembakaran. Ketiga, Air Flow Duct, yang digunakan untuk mengalirkan udara panas dari sumber panas buang ke berbagai bagian sistem, memastikan distribusi panas yang merata dan efisien. Terakhir, Scrubber, yang bertugas menangkap kandungan sulfur di udara buang sebelum dilepaskan ke lingkungan, sehingga mendukung upaya perlindungan lingkungan dari emisi berbahaya.
Setelah desain dan simulasi termal dari sistem dan komponen selesai dilakukan serta memenuhi target yang telah ditetapkan, tahapan berikutnya adalah konstruksi dan instalasi komponen.
Konstruksi dilakukan dengan memperhatikan hasil desain yang telah diuji melalui simulasi untuk memastikan semua elemen sistem berfungsi sesuai perencanaan. Instalasi komponen dilakukan secara bertahap dengan pengawasan yang ketat guna memastikan integrasi antar komponen berjalan dengan baik.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dalam proses produksi timah hitam, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap upaya keberlanjutan industri logam melalui pengurangan emisi dan pemanfaatan sumber daya secara lebih optimal. Dengan adanya sistem ini, diharapkan PT. IMLI dapat mengurangi biaya operasional serta meningkatkan daya saing produk di pasar global. Selain itu, program ini juga menjadi model penerapan teknologi ramah lingkungan dalam industri logam yang dapat diadaptasi oleh industri lain dengan kebutuhan serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H