Lihat ke Halaman Asli

Daffa Putra Alvaro

Sebuah opini untuk melihat keadaan sebenarnya

Menelisik 100 Hari Kinerja Pemerintahan Wali Kota Solo 2021

Diperbarui: 18 Desember 2021   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh:  Daffa Putra Alvaro, Mahasiswa S1 Transfer Akuntansi UNS

Solo kota budaya punya sejuta potensi wisata yang begitu besar. Potensi wisata mulai dari wisata sejarah, kuliner, budaya, bahasa dan keramahan warga kota Solo. Per 2021, solo gelar festival kebudayaan jawa yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Surakarta. Festival tersebut meliputi Srawung Batik Nusantara 2021 hingga Parade Prajurit karaton Kasunanan Surakarta.

Penataan ruang kota Solo yang sangat rapi dan bersih menjadi keunikan tersendiri bagi kota Solo. Salah satu budaya yang melekat di kota Solo adalah keunikan dan keanekaragaman batik yang terletak di Kampung Batik Laweyan. Kota solo punya variasi ikon pariwisata unik yang dapat dinikmati oleh pengunjung guna melihat dan merasakan hangatnya ketika berada dikota solo.

Menurut Pakar Hukum  Tata Negara UNS, Agus Riewanto, dalam penataan ruang kota solo tidak terlepas dari peranan tata kelola pemerintahan Kota Surakarta yang cukup baik. Gebrakan kepimimpinan pria yang kerap disapa, mas wali, itu cukup menjadi pusat perhatian publik nasional. Salah satu gebrakan yang fenomenal adalah ketika putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengembalikan imbalan kepada warga yang dimintai dan memberikan sanksi tegas yang melakukannya. Hal ini menegaskan bahwa mas wali merepresentasikan pemimpin yang anti-korupsi dan ingin menjadi panutan yang baik bagi bawahannya.

Gebrakan lain dari Gibran adalah soal keluhan warga. Dikutip dari Kompas.com, salah satu terobosan Gibran dalam kepemimpinannya adalah terkait penanganan keluhan warga terhadap fasilitas umum. Fasilitas ini meliputi jalan yang berlubang, banjir, hingga maraknya aksi vandalisme di jalan layang dan halte. Faktanya, Gibran mengkritik kinerja walikota sebelumnya mengenai Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) yang melanggar privasi warganya. Dalam hal ini menurut pria yang memiliki anak bernama Jan Ethes ini bahwa sifat aduan dan keluhan atas layanan informasi publik itu inginnya lebih privasi dan fast respond.

Tahun 2020 sampai 2021 adalah tahun-tahun terberat bagi Kota Solo karena dihantam oleh wabah virus covid-19. Namun, karena gencarnya kinerja penetrasi dan masifnya penggunaan protokol kesehatan oleh Gibran bisa masuk ke wilayah-wilayah yang bisa menghambat penularan penyakit wabah covid-19. Hal ini terbukti sampai dengan hari ini, Solo cukup berhasil keluar dari zona penularan wabah covid-19. Meskipun memang kasus covid-19 ada kenaikan kasus namun kenaikan kasus tersebut tidak terlalu signifikan bahkan kenaikannya berkurang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline