Rendahnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Demokrasi di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai sebagai negara yang memiliki pulau yang banyak dari Sabang-Merauke, atau dikenal juga sebagai negara maritim.
Selain itu, keberagaman budaya serta adat istiadat yang tiap daerahnya memiliki ciri khas masing-masing.Namun hal unik dari Indonesia adalah meskipun dengan keberagaman tersebut, Indonesia dikenal sebagai negara yang selalu menjunjung tinggi kedamaian dan kerukunan antar suku bangsa.
Karena Indonesia memiliki sebuah semmboyan yang terpampang jelas pada lambang negara burung garuda yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang memiliki arti berbeda-beda, tetapi satu tujuan.
Keberagaman tersebut membuat sistem demokrasi masih bisa diterapkan di Indonesia, dimana segala keputusan tidak diambil secara sepihak, tetapi harus melalui musyawarah.
Hasil wawancara penulis dengan beberapa teman-teman mahasiswa tentang apakah demokrasi di Indonesia ini telah berjalan dengan baik? Dan apa saja faktor yang menjadi turunya kepercayaan masyarakat kepada demokrasi? Dari hasil wawancara tersebut penulis menarik kesimpulan dari jawaban mereka.
Rata-rata jawaban menyebutkan bahwa faktor yang menjadi tidak percayanya mereka terhadap sistem demokrasi adalah prilaku atau dengan banyaknya kasus-kasus yang menyeret para pejabat pemerintahan ataupun para elite politik.
Di dalam tulisan ini juga penulis mencoba memaparkan atau memberikan contoh-contoh terkait kendala dan penyebab menurunya kepercayaan terhadap demokrasi dan munculnya sikap apatis masyarakat dalam berpolitk dan berdemokrasi.
Dalam pandangan penulis sesuai dari hasil wawancara terhadap beberapa narasumber tersebut memang faktor utama dari ketidakpuasaan mereka atau menurunya kepercayaan mereka terhadap demokrasi yaitu belum adanya kesejahteraan di dalam masyarakat.
Seperti banyaknya kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat dan malah menjadi menyengsarakan mereka dan juga ketimpangan yang terjadi antara masyarakat dan para pejabat itu sangat Nampak, dimana pejabat-pejabat banyak yang hidup bermewah-mewahan sementara masyarakat pun masih banyak yang kesulitan ekonominya.
Dan kemudian banyak munculah berita-berita tentang bagaimana para pejabat atau elite politik yang terjerat kasus korupsi dengan nominal kerugian negara yang sangat besar.