Tragedi bom gereja di moj0kertoyang membuat 1 anggota banser meninggal terjadi pada tanggal 24 Desember 2000,pada malam natal insiden tersebut terjadi di mojokerto jawa timur dan merupakan bagian dari serangkaian serangan bom yang terjadi di beberapa kota di indonesia pada malam natal tahun 2000
peristiwa yang terjadi di mojokerto itu masih di ingat sampe sekarang itu karna sebagai contoh kerukunan antar umat beragama di indonesia dan pengorbanan yang di lakukan itu untuk melingdungi sesama warga negara terlepas dari berbedanya agama berikut adalah beberapa aspek kontra radikalisme yang bisa kita pelajari:
1. solidalitas antara umat beragama: Tindakan Riyanto, anggota banser yang muslim, yang melindungi gereja keristen saat sedang menjalankan natal adalah contoh nyata bagaimana perbedaan dalam beragama itu tidak dapat menghalangi untuk kita saling melindungi
2.peran organisasi masyarakat :banser adalah salah satu organisasi kepemudaan di bawah Nadhatul ulama
(NU) dari kasus ini kita bisa lihat bahwah peran aktif sebuah organisasi dalam mejaga ke amanan dan kerukunan antara umat beragama itu sangat baik. ini menekankan pentingnya keteribatan sebuah organisasi masyarakat
3.penguatan nilai nilai pancasila :Tindakan Riyanto menggambarkan nilai nilai pancasila, terutama sila pertama dan sila ke tiga yang menekankan ketuhanan dan persatuan indonesia
4.inspirasi untuk aksi -aksi kemanusiaan :pengorbanan Riyanto itu sangat menginspirasi aksi kemanusiaan lintas agama, yang pada gilirannya membantu mencegah penyebaran ideologi radikal
Dari kasus ini kita bisa mengambil pelajaran yang sangat b erharga dalam upaya kontra radikalisme di indonesia,menunjuk bahwa persataun,toleransi,dan pengorbana dapat melawan ekstremisme dan menjaga kerukunan dalam masyarakat yang beragama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H