Lihat ke Halaman Asli

Daffa Fauzia Rohman

Mahasiswa 22107030082 UIN Sunan Kalijaga

Pakaian Bekas Murah Berkedok Pembuangan Sampah Luar Negeri?

Diperbarui: 20 Maret 2023   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tumpukan Pakaian Bekas | Sumber: Kompas.com

Pakaian bekas yang sering diperjual belikan dalam berbagai nama seperti thrifting, all 30k, dan nama lainnya sering dibuat agar pelabelan pakaian bekas dan impor menjadi seperti pakaian baru dan bagus. Pakaian bekas yang diimpor ini sering menjadi hobi beberapa kalangan untuk mendapatkan barang dengan brand internasional tetapi dengan harga yang murah dan mereka tidak memikirkan kesehatan dari barang tersebut.

Bagi mereka kesehatan akan barang bekas dan impor tersebut adalah nomor sekian dan tidak menjadi prioritas utama. Padahal pemerintah dan dinas terkait sudah pernah menyampaikan bahaya akan pakaian bekas dari luar negri, bahkan pernah ditemui pedagang yang mengaku tidak mencuci pakaian bekas yang mereka terima dan mereka jual, akan tetapi mereka hanya mencuci dengan cara penguapan saja.

Pertanyaan yang sering timbul oleh masyarakat adalah kok bisa pakaian sebanyak itu dan terkadang memiliki beberapa brand ternama dijual dengan harga murah?. Tentu jawaban sebenarnya adalah bagi orang luar negri pakaian tersebut adalah sampah bagi mereka yang susah untuk dibuang sehingga mereka jual dengan jumlah yang banyak dan harga yang murah. Untuk barang dengan harga yang mahal kenapa terkadang bisa ada dalam tumpukan "sampah" tersebut adalah karena sebagai bonus saja.

Diluar sana tentunya memiliki banyak sistem pengolahan sampah yang ada, akan tetapi penjualan pakain bekas dengan dalih expor bagi mereka adalah suatu kebermanfaatan karena mereka akan tetap mendapatkan untuk walau sedikit dan terkadang jauh dari modal awal. Tapi hal ini lebih baik daripada mereka mengeluarkan modal demi melaksanakan proses daur ulang sampah pakaian mereka.

Dengan demikian bagi orang luar negri yang mengirim pakaian mereka untuk dijual tentunya memiliki keuntungan keuangan dan mempermudah mereka dalam mendaur ulang. Bagi kita adalah suatu keuntungan bila mendapatkan barang branded yang mahal dengan harga murah, akan tetapi sampah pakaian dan kesehatan yang kita terima bisa dikatakan nomor dua karena resiko yang ada dari pakaian bekas impor ini memiliki banyak penyakit yang sudah sesuai arahan pemerintah dan pihak berwenang yang ada tentang barang impor ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline