Lihat ke Halaman Asli

Daffa Fauzia Rohman

Mahasiswa 22107030082 UIN Sunan Kalijaga

Risiko Sakit bagi Anak Kost yang Tinggal Sendirian

Diperbarui: 5 Maret 2023   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kos di daerah Kota Semarang | Sumber: Kompas.com/Riska Farasonalia

Anak kost atau seseorang yang biasa tinggal sendirian pada saat merantau baik bekerja pada kota-kota besar, pelajar yang menempuh pendidikan yang letaknya agak jauh dari rumah, maupun mahasiswa yang merantau di dekat lokasi kampus mereka. 

Mereka banyak memilih tinggal ngekos atau sendirian karena demi menghemat biaya hidup di kota mereka berada.

Kebiasaan ini adalah cara yang cukup simpel bagi kebanyakan orang untuk mendapatkan tempat istirahat yang relatif murah dan cukup untuk menghemat biaya kehidupan mereka. 

Apalagi pada saat ini kebutuhan kamar kost sangat mudah ditemui di kota-kota besar, bahkan hampir setiap sudut kota memiliki tempat kost yang relatif murah sampai tempat kost yang cukup mewah.

Kebanyakan dari mereka memilih menghemat keuangan demi keberlangsungan hidup atau agar bisa mengirimkan uang kepada keluarga yang berada di kampung halaman. 

Hal ini dilakukan karena kebiasaan orang yang merantau dengan tujuan bekerja adalah sebagai sosok tulang punggung keluarga yang membantu perekonomian keluarga yang berada di kampung halaman.

Ada juga orang yang merantau karena alasan pendidikan, mulai dari kalangan pelajar yang memang jarak sekolah dengan rumah yang cukup jauh akhirnya memutuskan untuk menyewa kamar kost, tuntutan menjadi mandiri oleh orang tua, dan atau mahasiswa yang menempuh studi perkuliahan di kota besar. 

Kebanyakan dari mereka juga selalu mempertimbangkan perekonomian keluarga mereka di kampung halaman.

Karena, apabila mereka boros dan tidak bisa dalam memenej keuangan mereka maka bisa saja merepotkan keluarga yang berada di kampung halaman untuk selalu mengirimkan uang.

Tidak sedikit pula orang yang merantau dengan alasan pendidikan dan mengalami atau merasakan kesusahan dalam perekonomian keluarga sehingga memutuskan mencari dan mengambil pekerjaan paruh waktu agar mereka bisa mencukupi kebutuhan rutin.

Dan, terkadang hasil mereka bisa membiayai pendidikan mereka bahkan bisa menjadi penghasilan tambahan yang bisa dikirimkan kepada keluarga mereka yang berada di kampung halaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline