Lihat ke Halaman Asli

Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan

Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.

Rahasia di Balik Hubungan Strategis Israel dengan Rezim Apartheid Afrika Selatan: Ada Fakta Mengejutkan!

Diperbarui: 8 Desember 2024   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar: Kompas.com)

Pandangan Antony Loewenstein dalam artikel yang diterbitkan oleh Jacobin pada 7 Desember 2024 membahas tentang hubungan erat antara Israel dan apartheid Afrika Selatan pada tahun 1970-an. Hubungan kedua pemerintahan apartheid ini semakin hari semakin mengukuhkan kompleksitas kebijakan luar negeri Israel di Afrika.

Hubungan Dekat Israel dan Afrika Selatan pada 1970-an

Hubungan antara kedua negara apartheid ini mencapai puncaknya pada pertengahan 1970-an, yakni ketika Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, mengundang Perdana Menteri Afrika Selatan, John Vorster, untuk mengunjungi Israel.

Kunjungan tersebut termasuk tur ke Yad Vashem, monumen memorial Holocaust Israel. Vorster yang dikenal sebagai simpatisan Nazi dan anggota kelompok Afrikaner yang berhaluan fasis, Ossewabrandwag, selama Perang Dunia II pernah secara terbuka mengungkapkan kekagumannya terhadap Nazi Jerman pada tahun 1942.

Akan tetapi, saat Vorster sampai di Israel pada tahun 1976, ia disambut hangat oleh Rabin dalam sebuah jamuan kenegaraan yang mewah. Rabin memuji Vorster, "ide-ide yang dibagikan oleh Israel dan Afrika Selatan: harapan untuk keadilan dan koeksistensi perdamaian."

Kesamaan Tantangan dan Keamanan Rahasia

Kedua negara menghadapi apa yang disebut sebagai "kondisi ketidakstabilan da penuh kekacauan dalam suatu negara atau wilayah yang dianggap sebagai hasil dari pengaruh atau campur tangan pihak luar, terutama negara asing."

Beberapa bulan setelah kunjungan Vorster, pemerintah apartheid Afrika Selatan menjelaskan bahwa kedua negara menghadapi tantangan yang sama: "Israel dan Afrika Selatan memiliki satu hal yang sama di atas segalanya: mereka berdua berada di dunia yang sebagian besar penuh dengan konflik dan dihuni oleh orang-orang gelap."

Hubungan antara Israel dan apartheid Afrika Selatan tidak hanya luas tetapi juga dijaga kerahasiaannya. Pada bulan April 1975, sebuah perjanjian keamanan ditandatangani oleh kedua negara, yang mendefinisikan hubungan selama dua dekade berikutnya. 

Klausul dalam perjanjian tersebut menyatakan bahwa kedua pihak berjanji untuk menjaga kerahasiaan keberadaan perjanjian tersebut. Alon Liel, mantan Duta Besar Israel di Pretoria dan perwakilan Afrika Selatan di kementerian luar negeri Israel pada 1980-an, menyatakan bahwa hubungan antara Israel dan pemerintah apartheid Afrika Selatan sangat penting bagi industri pertahanan kedua negara. Kondisi ini menjadikan mereka berdua sebagai pemain utama dalam geopolitik dan pertahanan internasional.

Industri Pertahanan dan Kolaborasi Militer

Liel berpendapat bahwa banyak dalam establishment keamanan Israel meyakini bahwa Israel sebagai negara yang menduduki wilayah baru tidak akan dapat bertahan tanpa dukungan dari Afrikaner. Liel dan mantan duta besar Israel lainnya di Afrika Selatan, llan Baruch, menulis pada tahun 2021 bahwa Israel adalah negara apartheid yang mengambil inspirasi dari Afrika Selatan sebelum 1994.

"Kami menciptakan industri senjata Afrika Selatan," jelas Liel. "Mereka membantu kami mengembangkan segala jenis teknologi karena mereka memiliki banyak uang. Ketika kami mengembangkan sesuatu bersama, biasanya kami memberikan pengetahuan teknis dan mereka memberikan dana. Setelah 1976, terjadi hubungan asmara antara establishment keamanan kedua negara dan tentara mereka. Kami terlibat di Angola [Afrika Selatan tidak pernah mengakui kemerdekaan negara tersebut pada 1975 dan mendukung penentangnya] sebagai konsultan untuk tentara [Afrika Selatan]. Anda memiliki perwira Israel yang bekerja sama dengan tentara. Hubungan itu sangat erat."

Pengaruh dan Dampak Hubungan Rahasia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline