Lihat ke Halaman Asli

Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan

Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

Membedah Hukum Menyerang dalam Seni Peperangan: Legasi Tan Malaka untuk Revolusi Kemerdekaan Indonesia (2)

Diperbarui: 22 November 2024   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Gerpolek yang dijual di Warung Sejarah RI milik Habib Husein Ja'far Al-Haddar (Sumber gambar: @warungsejarahri via X)

Peran Imperialisme dalam Strategi Menyerang

Imperialisme Barat

Pada abad ke-19 dan ke-20, strategi menyerang menjadi inti dari kekuatan imperialisme Barat, khususnya di bangsa Jerman. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan Jerman saat itu untuk merebut banyak-banyak wilayah jajahan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Belanda.

Perang Dunia I dan II

Dalam Perang Dunia I dan II, Jerman pun sering menjadi pihak yang pertama kali melancarkan serangan. Hal ini mencerminkan doktrin mereka tentang pentingnya penyerangan untuk mendobrak pertahanan lawan dan merebut inisiatif di tengah peperangan.

Prinsip Hukum Menyerang

Tan Malaka menjelaskan enam elemen penting dalam hukum menyerang, yang dirumuskan berdasarkan kontribusi dari pemikir militer asal Jerman pada saat itu. Berikut adalah uraian rinci dari masing-masing elemen:

Anasir Titik Kodrat yang Terpusat

Kekuatan serangan harus dikonsentrasikan pada satu titik utama, sehingga menghasilkan dampak maksimal dalam waktu singkat.

Anasir Kecepatan dalam Penyerangan

Kecepatan menjadi elemen kunci dalam strategi menyerang, sehingga dapat memungkinkan pasukan untuk mengambil inisiatif dan mengatasi musuh sebelum mereka sempat bereaksi.

Anasir Sekonyong-konyong

Serangan yang tiba-tiba dan tidak terduga meningkatkan peluang untuk mematahkan pertahanan musuh.

Anasir Gelang Lemah di Rantai Pertahanan Musuh

Penyerangan harus difokuskan pada titik terlemah dalam pertahanan musuh, sehingga lebih mudah untuk menghancurkan struktur mereka.

Anasir Hubungan Organisasi Musuh

Strategi menyerang bertujuan untuk memutus hubungan antara unit-unit musuh, membuat mereka kehilangan koordinasi dan daya tempur.

Anasir Tekad Menghancurkan Musuh

Tujuan akhir dari strategi menyerang adalah untuk menghancurkan kekuatan musuh secara total, baik secara fisik maupun moral.

Implikasi Strategi Menyerang

Hukum menyerang bukan hanya relevan dalam konteks perang konvensional, melainkan juga dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, dan gerakan sosial. Pemusatan kekuatan, kecepatan tindakan, dan kemampuan membaca kelemahan lawan adalah prinsip universal yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline