Deep Ecology, atau Ekologi Mendalam, merupakan pergeseran dari pendekatan "ecology" yang lebih dangkal---yang hanya berfokus pada penanggulangan polusi dan pengurangan sumber daya untuk dimanfaatkan oleh manusia---menuju pendekatan yang lebih radikal yang menekankan nilai intrinsik dari seluruh makhluk hidup di bumi, terlepas dari kegunaannya bagi manusia. Pengertian ini dirumuskan oleh Arne Nss, tokoh filsafat environmental ethics asal Norwegia, dan rekan-rekannya, yaitu Sigmund Kvaly dan Nils Faarlund.
Elemen Utama dari Deep Ecology
Egalitarianisme Biosferik (Biospheric Egalitarianism)
Egalitarianisme biosferik adalah keyakinan dalam Deep Ecology yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup memiliki nilai intrinsik mereka sendiri, terlepas dari kegunaan mereka bagi manusia. Dengan kata lain, setiap organisme, mulai dari tumbuhan dan hewan hingga mikroorganisme, memiliki hak untuk hidup dan berkembang secara alami. Konsep ini menekankan bahwa nilai suatu makhluk hidup tidak semata-mata ditentukan oleh manfaat yang dapat diberikan kepada manusia, tetapi oleh hak dan martabatnya sebagai bagian dari biosfer.
Arne Nss, sebagai filsuf yang menjadi pelopor Deep Ecology, memandang egalitarianisme biosferik sebagai inti dari filosofi ekologi mendalam. Maknanya berarti semua bentuk kehidupan, baik besar maupun kecil,adalah memiliki nilai yang setara dan layak untuk dihormati dan dilindungi.
Diri Relasional (Relational Self)
Diri Relasional adalah konsep dalam Deep Ecology yang menantang pandangan individualisme atomistik, yaitu gagasan bahwa individu adalah entitas yang terpisah dan berdiri sendiri. Arne Nss berargumen bahwa pandangan ini telah memisahkan diri manusia dari bumi sekitarnya secara radikal, yang tidak hanya menyebabkan egoisme terhadap sesama manusia, tetapi juga menyebabkan egoisme terhadap alam dan lingkungan sekitar.
Sebagai alternatif, Nss mengusulkan pandangan relasional tentang dunia. Menurut pandangan ini, organisme---baik manusia maupun makhluk hidup lainnya---paling baik dipahami sebagai sebuah "simpul" dalam jaring organisme biosferik. Identitas suatu makhluk hidup pada dasarnya dibentuk oleh hubungan-hubungannya dengan makhluk lain di dunia, terutama hubungan ekologisnya dengan makhluk hidup lainnya. Jika orang-orang memandang diri mereka dan dunia dalam istilah relasional ini, maka mereka akan lebih menghargai dan merawat alam serta dunia secara keseluruhan, tanpa terkecuali.
Dengan kata lain, Diri Relasional mengajukan gagasan bahwa identitas individu tidaklah dapat dipisahkan dari konteks ekologis di mana individu tersebut berada. Pandangan ini mendorong pemahaman bahwa individu dan lingkungan adalah saling bergantung satu sama lain, sehingga memperlakukan diri sendiri (mengubah mindset) sebagai bagian dari jaringan ekologis yang lebih besar. Dengan demikian, manusia yang berpaham ini akan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.
Pewujudan Diri (Self-Realization)
Pewujudan Diri adalah konsep dalam Deep Ecology yang berhubungan dengan gagasan bahwa dengan mengidentifikasi diri sendiri sebagai bagian dari alam, seseorang dapat memperluas batasan diri mereka sampai melampaui tubuh dan kesadaran individunya. Arne Nss mengajukan gagasan yang cukup radikal dan bersifat mistisisme, yaitu dengan mengidentifikasi diri kita sebagai bagian integral dengan alam, sehingga kita dapat memperluas diri kita menjadi "Diri" ekologis yang lebih besar. Hal ini berarti kita harus menghargai dan merawat "Diri" yang lebih besar ini---yaitu alam yang merupakan bagian dari kita---sebagai bentuk penghormatan terhadap diri kita sendiri.
Menurut Nss, pengenalan terhadap hubungan ini dapat menghasilkan kepuasan mendalam yang signifikan bagi kualitas hidup kita. Sebagai contoh, Nss merujuk pada orang Saami yang mengidentifikasi diri mereka dengan sungai yang mereka bergantung untuk kehidupan mereka. Identifikasi semacam ini telah mempengaruhi pengakuan hukum di Selandia Baru untuk memberikan status hukum kepada sungai dan daerah alam lainnya.
Dengan memperluas pemahaman diri kita untuk mencakup lingkungan alam, kita tidak hanya menghormati lingkungan tersebut tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita sendiri. Konsep Pewujudan Diri ini mengarah pada pemahaman bahwa keberadaan kita sebagai individu sama sekali tidak dapat terpisah dari lingkungan dan bahwa terjadinya hubungan yang mendalam dengan alam dapat memberikan kepuasan dan makna yang lebih besar dalam kehidupan.