Di tulis oleh : Daffa Bintang Pratama, Dr. Dinie Anggraeni Dewi M.Pd., M.H, Muhammad Irfan Andriansyah S.Pd
Indonesia merupakan bangsa yang beragam dari mulai suku, ras, agama dan budaya. Dari keberagaman inilah bangsa Indonesia mempunyai ciri khas karakter yang berbeda-beda, perbedaan juga yang membuat bangsa Indonesia mendapatkan julukan sebagai negara multikultural.
karakter merupakan sebuah pondasi yang kokoh bagi setiap individu karena seseorang yang mempunyai karakter yang kuat cenderung akan mampu menghadapi setiap tantangan zaman.
Dalam konteks peradaban karakter mempunyai peran yang sangat krusial karena peradaban yang maju bukan hanya dilihat dari teknologi canggihnya dan ekonomi majunya, tetapi di lihat dari karakter dan kualitas manusia itu sendiri.
Sejarawan dari Inggris Herbert George wells pernah berkata "apa yang menentukan besar kecilnya suatu bangsa, yang menentukan besar kecilnya suatu bangsa tidak ditentukan oleh seberapa luas wilayahnya, dan seberapa banyak penduduknya tapi besar kecilnya suatu bangsa ditentukan oleh mental dan karakter bangsa itu sendiri.
The quality and quantity of it will, kuantitas dan kualitas tekad merupakan pancaran dari mental dan karakter bangsa itu sendiri. Akan tetapi, di era globalisasi ini karakter Bangsa Indonesia sudah mulai hilang akibat dari penyimpangan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Seperti dalam sila ke 3 persatuan Indonesia, dalam sila ini menekan tentang pentingnya persatuan, namun nyatanya di era globalisasi ini Persatuan Indonesia patut di pertanyakan karena banyaknya kesenjangan sosial di masyarakat yang di picu oleh perbedaan budaya dan pemikiran dari setiap kelompok, padahal yang kita tahu perbedaan ini yang membuat Indonesia unik dan mempunyai ciri khas, jadi sudah sepantasnya kita sebagai bangsa Indonesia bisa bersatu dalam perbedaan dan bisa menyatukan karakter bangsa Indonesia di tengah keberagaman, karena bangsa Indonesia mempunyai semboyan bhineka tunggal ika "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Dari semboyan ini kita tahu bahwa Perbedaan itu bukanlah suatu permasalahan yang membuat bangsa ini terpecah belah, Namun dari perbedaan itulah bangsa Indonesia harus tetap bersatu dalam satu kesatuan, yaitu sebagai bangsa yang utuh, bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa, khususnya melalui kontribusi mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, sosial, politik, dan budaya. Sebagai generasi muda yang memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak transformasi sosial dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai keberagaman dalam kehidupan sehari-hari dan aktivitas mereka.
1. Bidang pendidikan
Dalam bidang pendidikan, mahasiswa dapat menjadi contoh dengan mengajarkan pentingnya keberagaman kepada generasi muda. Salah satu contohnya adalah melalui program pengabdian masyarakat, seperti menjadi relawan pengajar di daerah terpencil. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat membantu membangun karakter yang toleran dan inklusif sejak dini. Selain itu, mahasiswa juga dapat menciptakan media edukatif yang mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan sebagai nilai dasar dalam pembentukan karakter bangsa.