Lihat ke Halaman Asli

Glorifikasi Budaya Asing Sebagai Bentuk Ancaman Nonmiliter Bangsa

Diperbarui: 27 Desember 2021   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: blogsejutaumat.com

Globalisasi yang terjadi di seluruh belahan bumi tentu membuat dunia menjadi semakin tanpa batas. Interaksi antar warga dunia menjadi semakin mudah dengan adanya globalisasi. Kemajuan media seperti adanya media sosial turut menjadi andil masuknya budaya-budaya atau kultur asing. Masyrakat dapat mengetahui serta mempelajari budaya-budaya selain budaya asli dari negaranya. Tentu hal ini menjadi salah satu hal baik dari adanya globalisasi. Namun, tentu masuknya budaya asing juga membawa pengaruh yang tidak baik. Pengaruh ini tentu sangat menjadi ancaman bagi keberlangsungan budaya asli Indonesia, karena dapaat membuat budaya-budaya asli Indonesia menjadi terancam punah. Ancaman tersebut adalah glorifikasi budaya asing oleh masyarakat Indonesia.

Glorifikasi budaya asing secara arti adalah terlalu "memuliakan" budaya asing ketimbang budayanya sendiri. Seperti contohnya lebih peduli dan tahu terhadap budaya Korea daripada budaya asli Indonesia. Tidak hanya sampai situ, kehidupan sosial masyarakat pada saat ini juga cenderung kebarat-baratan. Mulai dari fesyen, preferensi tontonan film atau musik, bahkan yang paling miris adalah etika dan norma asli Indonesia mulai luntru karena masyarakat menggangap bahwa itu semua sudah tidak relevan untuk saat ini.  Generasi penerus bangsa yang adalah anak-anak dan remaja juga mulai sangat terbawa pengaruh buruk globalisasi dan masuknya budaya asing. Mereka bahkan tidak peduli terhadap kelestarian budaya Indonesia dan mengganggap bahwa budaya luar lebih baik untuk diikuti dan dipahami. Tentu, kita sebagai warga negara Indonesia sepatutnya cemas akan ancaman budaya asing terhadap bangsa Indonesia.

Dengan demikian, kita sebagai warga negara Indonesia harus mengerti bahwa globalisasi memiliki dampakl buruk yang dapat dicegah. Tidak ada salahnya kita untuk suka atau mempelajari budaya asing. Namun, tetap ingat bahwa kita adalah orang Indonesia dengan budayanya yang sangat luas dan beragam. Kita juga tidak boleh acuh terhadap budaya bangsa sendiri, meskipun budaya asing terasa lebih "masuk" untuk diikuti. Keberlangsungan dan kelesetarian budaya asli Indonesia berada pada tangan masyarakat Indonesia sendiri. Untuk itu, mari cintai budaya asli Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline