Lihat ke Halaman Asli

Daffa Asmaradanta Rijadianto

Mahasiswa Pariwisata UGM

Penerapan CHSE Sebagai Standar Peningkatan Kualitas Tempat Wisata

Diperbarui: 19 Desember 2022   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tempat wisata. Foto: Dokumentasi pribadi 

Pandemi COVID-19 telah membawa dampak negatif yang sangat besar terhadap sektor pariwisata. Terpukulnya para pelaku usaha pariwisata terhadap pandemi dengan angka penurunan drastis terhadap pendapatan yang mereka dapat dari pengunjung tempat pariwisata sangat ironis mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat bergantung pada sektor pariwisata 

Ilustrasi wisatawan di tempat gunung api purba nglanggeran. Foto: Dokumentasi pribadi 

Peningkatan kualitas pelayanan dengan mempertimbangkan CHSE

 Dengan kemunculan pandemi covid-19 pemerintah dengan gencar-gencarnya melakukan perombakan terhadap berbagai fasilitas Kesehatan, hal itu berimbas pula terhadap sektor pariwisata karena tempat wisata turut menyumbang kenaikan angka penularan covid-19 dengan berkumpulnya banyak orang di satu tempat 

jika sebelum pandemi pelayanan Kesehatan kurang diperhatikan, seperti di beberapa obyek wisata kurang menjaga kebersihan tempat, tidak memberikan tempat cuci tangan, tidak ada pos pemeriksaan Kesehatan, Kini pelayanan Kesehatan menjadi fokus utama oleh para pengelola tempat wisata untuk dikembangkan 

Pengelolaan tempat wisata kini lebih mempertimbangkan CHSE (Clean, Health, Safety, and Sustainable Environment). Berdasarkan data pada 2021, sebanyak 53 persen wisatawan lebih memilih hotel dengan pertimbangan kesehatan serta protokol yang bersih dan lengkap, hotel dengan sertifikat CHSE juga mengalami peningkatan pengunjung hingga 30 persen dibandingkan hotel yang tidak tersertifikasi. 

Kemenparekraf pun mulai gencar melakukan sosialisasi mengenai CHSE di beberapa tempat wisata seperti halnya sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE) di Bali kemarin pada hari Selasa, 8 November 2022. dalam upaya meningkatkan kualitas usaha agar semakin adaptif dan berdaya saing menghadapi tantangan industri pariwisata 

Metode pembayaran yang disediakan pada tempat wisata pun kini memperbanyak opsi untuk penggunaan e-money yang dianggap lebih aman karena tidak memerlukan kontak langsung 

Beberapa tempat wisata juga mulai memberlakukan pemesanan tiket secara online melalui internet untuk mengurangi antrian pembelian tiket di tempat secara langsung 

dengan segala pemberbaharuan ini diharapkan bisa memajukan sektor pariwisata indonesia menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan sektor pariwisata di kancah internasional




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline