Lihat ke Halaman Asli

Daffa Ardhan

Cerita, ide dan referensi

Evaluasi sholat fardu

Diperbarui: 25 Agustus 2015   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari saya ingat ketika saya sholat isya secara munfarid (sendiri) di kamar saudara saya ketika libur sekolah. Ketika saya sholat dikamar tersebut, saya menyadari ada ayah saya sedang membuka pintunya dan menengok saya sedang sholat, lalu menutup pintunya embali.

Beberapa saat kemudian, ayah saya melakukan hal yang sama. membuka pintu kamar, melihat saya sholat dan menutup kembali pintunya. Setelah saya selesai sholat, saya keluar kamar dan melihat ayah saya sedang berdiri disamping pintu lalu berkata,

"Udah sholatnya?"

"Udah."

"Kok lama banget, Berapa rokaat?"

"Ya empat rokaat"

"Oh minjem sajadahnya ya"

"Oh iya"

Kemudian ayah saya sholat.

Dari pertanyaan ayah saya tersebut. Saya penasaran, apakah sholat saya lama? Padahal saya merasa sholat saya tidak lama. Malah normal normal saja.

Saya tidak membaca surat surat panjang macam surat al baqarah atau anissa ketika sholat. Saya hanya membaca surat surat pendek seperti al-ikhlas dan An-nas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline