Lihat ke Halaman Asli

Toleransi Beragama

Diperbarui: 7 Mei 2020   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika kita berbicara mengenai agama di Indonesia, tentulah beragam. Nahh, Dari keberagaman itu terkadang terjadi konflik yang diakibatkan perbedaan ideologi suatu kelompok. Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia harus lebih menekankan sikap toleransi dalam beragama. Mengingat agama di Indonesia sangat beragam seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Chu dan lain sebagainya.

Sebelum mengenal toleransi lebih jauh, Kita harus mengetahui apa itu toleransi, Toleransi adalah kata serapan yang diambil dari bahasa inggris yaitu kata tolerance. Tolerance memiliki arti membiarkan. Sehingga dari akar katanya, toleransi adalah tindakan pembiaran. Jika dikaitkan dengan bahasa arab, toleransi sepadan dengan kata tasamuh. Kata tasamuh artinya adalah mengizinkan atau bisa juga diartikan saling memudahkan. Kesimpulan yang bisa kita ambil dari kata tolerance dan tasamuh adalah suatu tindakan yang membiarkan atau mengizinkan seseorang melakukan sesuatu. Maka bisa diartikan bahwa, toleransi adalah saling menghargai adanya perbedaan.

Seperti yang dapat ditemui di Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Ada wujud toleransi masyarakat Muslim terhadap keberadaan sebuah gereja. Keadaan yang seperti itu justru tidak membuat warga resah, meskipun rumah mereka berhadapan atau berdekatan dengan gereja. Hal ini dapat dilihat dari kondisi di sana yang berjalan rukun. Aktivitas gereja dapat berjalan rutin tanpa ada gangguan, sehingga tidak menimbulkan suatu persoalan. Seperti halnya perayaan hari besar agama Kristen di Kelurahan Kandangan ini.

Hari besar agama Kristen yaitu Hari Natal dan Hari Pasca. Seperti yang kita ketahui bahwa Hari Natal didalam kalender yaitu disebut Hari Raya bagi Isa Al-Masih, sedangkan Hari Pasca yaitu peristiwa kebangkitan Yesus Kristus atau kebangkitan Isa Al-Masih. Perayaan  Hari Natal lebih singkat daripada Hari Pasca. Karena pada Hari Natal ada masa persiapan, dimana setiap orang Kristiani itu menyiapkan diri untuk menyambut akan kehadiran Yesus Kristus didalam hati mereka yang sesungguhnya.

Pada Hari Pasca, masa persiapan umat Kristiani lebih lama, yaitu 40 hari sedangkan Hari Natal hanya 4 minggu, tidak terhitung hari minggu, karena kalau dihitung dengan hari minggu itu menjadi 46 hari. Maka pada saat hari minggu di prapasca, orang diundang untuk mati raga yaitu untuk mematikan ego dalam diri yang terkadang melawan ataupun kehendak Tuhan.

Dalam hari itu mereka tau apakah sudah mengikuti perintah Tuhan mereka atau belum. Kebangkitan itu lebih mengarah kepada manusia yang terlahir sebagai pribadi yang baru, yang membebaskan dirinya dari segala dosa yang dilakukan. Pihak gereja pun juga mentoleransi akan adanya agama Islam di sekitarnya dengan membagi-bagikan takjil saat bulan Ramadhan. Ataupun memberikan sumbangan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Pada dasarnya, menjaga agar tali silaturahmi selalu terjaga antar umat beragama memang hal yang cukup sulit, kita harus melawan keegoisan diri sendiri agar dapat memahami dan menghormati agama lainnya. Namun jika kita tidak dapat menahan emosi ego kita sendiri maka dapat mengakibatkan permusuhan antar umat beragama. Apalagi kita yang beragama Islam, wajib toleransi agar menjaga keharmonisan dan kerukunan umat manusia.

Pada agama lain pun mengajarkan untuk saling membantu dan tak saling menjatuhkan satu sama lain. Semua agama mengajarkan hal-hal yang baik meskipun masing- masing dari agama tersebut memiliki cara tersendiri untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa toleransi antar umat beragama juga dirasakan dan juga dialami oleh seluruh mahasiswa ataupun masyarakat yang ada di Indonesia. Apalagi kita sebagai penerus bangsa  maka dari itu perlu adanya sikap toleransi antar sesama teman.

Sebagai contoh saya sendiri merasakan bahwa teman – teman saya yang sebagai mahasiwa sudah menunjukkan toleransi yang baik kepada saya malahan mereka selalu mengingatkan saya untuk beribadah  ke masjid, meskipun kita berbeda agama begitupun sebaliknya, saya juga selalu mengingatkan teman teman saya yang lain untuk melakukan ibadah sesuai agama mereka masing-masing. Namun ada juga yang masih melanggar sikap toleransi antar umat beragama dikalangan mahasiswa ataupun masyarakat, masih banyak yang tidak peduli dan tidak sadar tentang pentingnya toleransi antar umat beragama yang telah saya rasakan sendiri bahwa toleransi antar umat beragama itu sangat penting karena seperti yang telah saya jabarkan diatas bahwa setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, harus perlu orang lain dalam kehidupannya untuk membantunya.

Apalagi di Indonesia dalam aspek agama, semua orang berhak memilih agama yang mereka pilih atau yakini. Dan yang paling penting kita harus saling menghargai sesama umat beragama demi terciptanya kesejahteraan rakyat dan juga kedamaian. Semoga bermanfaat dan juga bisa mengubah cara pikir kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline