Lihat ke Halaman Asli

Daffa Ade

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Identifikasi Bahaya dalam Mencegah Kecelakaan Kerja di Industri Pengelasan

Diperbarui: 18 Juli 2022   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kecelakaan kerja adalah salah satu masalah yang dapat berdampak besar bagi pekerja maupun perusahaan. Angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada tahun 2021, menyatakan bahwa jumlah kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak 234.270 kasus pada 2021 dan jumlah kejadian tersebut naik 5,65% dari tahun sebelumnya. Setiap pekerjaan berisiko terjadinya kecelakaan baik sektor formal maupun sektor informal.

Bengkel las merupakan salah satu tempat kerja pada sektor informal, yang juga merupakan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi sebagai contoh cedera mata, tersengat listrik, kebisingan, dehidrasi, hingga posisi kerja yang tidak nyaman. Pada industri pengelasan juga menghasilkan cemaran yang pada lingkungan seperti polutan gas hingga debu. Masih banyak pekerja las yang kurang paham terkait K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan bahaya -bahaya di lngkungan kerja. Penyelesaian masalah tersebut, maka di perlukan pengenalan terkait K3 dan bahaya di lingkungan kerja untuk para pekerja.  dan identifikasi bahaya yang dapat bermanfaat bagi pekerja agar mengetahui bahaya apa saja yang ada di lingkungan kerja mereka

dokpri

Oleh sebab itu tim dosen pengabdian kepada masyarakat program studi D-IV K3 Unusa yaitu Merry Sunaryo, S.K.M., M.KKK dan Moch. Sahri, S.KM., M.KKK bersama mahasiswa prodi D-IV K3 melakukan kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya K3 di tempat kerja. Fokus utama pengabdian kepada masyarakat ini yaitu mengidentifikasi faktor risiko bahaya di tempat kerja (bengkel las) dan  mengenalkan pentingnya penerapan K3 di tempat kerja. Pada kegiatan identifkasi para pekerja di beritahu terkait bahaya apa saja yang dapat terjadi di setiap proses kerja yang telah di paparkan oleh pekerja. Kemudian pada sosialisasi K3 yang dilakukan memberikan pengetahuan terkait pengetahuan dasar K3 hingga penerapannya di tempat kerja. Para pekerja sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi ini, karena sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan informasi ini. Hasil dari sosialisasi ini para pekerja akhirnya mengetahui tentang risiko bahaya di tempat kerja hingga pentingnya penerapan K3 di tempat kerja.

dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline