Lihat ke Halaman Asli

M Daffa Rafiecena

Memberi inspirasi bukan sensasi

Keraton Bodong Side?

Diperbarui: 24 Januari 2020   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.wowkeren.com

" Bergabunglah dengan sisi gelap nak, kita akan bersama mengalahkan kekaisaran seperti ayah dan anak...."

Begitulah ajakan yang dilontarkan Anakin Skywalker alias Darth Vader kepada Luke Skywalker yang baru saja syok atas tidak mengetahui bahwa musuh terbesarnya adalah ayahnya sendiri pada film Star Wars : The Empire Strikes Back.

Dark Side menjadi ciri khas utama pada Star Wars The Skywalker Saga sampai saat ini sebagai antagonist utama, dibentuk oleh Palpatine dengan mendirikan Galactic Empire, dan dibangkitkan kembali oleh Kylo Ren berganti menjadi First Order pada The Force Awakens.

Di Indonesia lain cerita, ada yang membangun kekaisaran sendiri salah satunya deklarasi pembentukan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, bersama juga anggota pasukannya yang disebut Stormtrooper dengan ciri khasnya dan mengklaim bisa menguasai dunia dengan membangun Deathstarnya.

Saya menyebut mereka sebagai awal terbentuknya Keraton Bodong side.

Mungkin kembalinya fenomena film Star Wars sekaligus ketidakpuasan janji palsu dibuat oleh birokrasi saat ini, menjadikan insipirasinuntuk membentuk kerajaan sendiri walau sudah seumur jagung akibat dibuat viral netizen sekitar, kemudian dimasukin berita, dan polisi dan pemerintah pun berterima kasih untuk mengungkap lebih dalam karena dapat dikhawatirkan adanya penipuan.


Rasa tidak puas
Terbentuknya keraton bodong side bukan hanya terinspirasi dari Dark Side dalam Star Wars, begitu juga serial laga seperti Games of Throne, atau Angling Dharma, atau juga akibat sering main mobile games genre warrior.

Prinsip awal terbentuknya kerajaan tanpa diketahui sejarah berasal dari halusinasi karena sudah merasa memiliki kekuatan atau ilham (sebut saja wangsit) untuk menyelesaikan permasalahan dinegara ini menjadi alasan terbitnya deklarasi kerajaan halu tersebut.

Padahal terdapat pula alasan lebih logis berdasarkan prinsip rasa ketidakpuasan kebutuhan ekonominya dan situasi politik saat ini.

Makanya mereka melakukan tipu-tipu dengan cara mendeklarasikan kerajaan imajinasi atas apa wangsit didapatkannya, agar calon pengikutnya mudah dibodohi atas ajakannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline