Lihat ke Halaman Asli

Puasa Jangan Marah

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari pertama Ramadhan, pukul 09.00 pagi. Depe Kecil menggoda adiknya yang mencoba ikut berpuasa. Sementara Bunda sibuk di dapur, membersihkan peralatan makan sisa sahur tadi.

“Adek kasih kuat puasa?”

“Masih dong. Adek kan mau kayak abang Depe, puasa sampe sore..”

“Paling satu jam lagi Adek minta makan, batal deh puasanya….”

“Lihat ajaaaa, Adek bakalan kuat puasa sampe maghrib”

“Nggak, Adek nggak bakalan kuat….”

“Kuat…!!”

“Nggak….!!”

“Kuat…!!”

“Nggak….!!”

“Bundaaaaaaaaaaa…… Abang Depe nakal…. Hu hu hu hu….”

“Nah, sekarang adek batal puasanya. Puasa kan nggak boleh nangis…”

“Bundaaaaaaaaaaaaaaaa…… Abang Depe gangguin Adeeekk…. Hu hu hu hu….”

Adek lari ke belakang sambil menangis sejadi-jadinya. Depe Kecil tertawa terbahak-bahak. Tak lama kemudian, Adek datang bersama Bunda.

“Depe….. kenapa Adek digangguin…? Puasa kerjanya ngusilin Adek,” Bunda bertanya, nada suaranya keras, marah.

“Nah, sekarang Bunda yang batal. Puasa kan nggak boleh marah….”

******

Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan. Mohon maaf lahir dan bathin. Semoga kita semua mendapatkan pahala yang berlipat ganda di bulan ramadhan ini.

________________________________

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline