Lihat ke Halaman Asli

Instagram, Platform Media Sosial dengan Kasus Cyberbullying Tertinggi

Diperbarui: 10 April 2021   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Ditch The Label

Lembaga donasi anti bullying, Ditch The Label menobatkan Instagram sebagai platform media sosial yang paling sering digunakan untuk melakukan tindakan perundungan secara online atau biasa disebut Cyberbullying. Ditch The Label merupakan lembaga donasi anti bullying, yang didedikasikan untuk menginformasikan kesetaraan dan memberikan dukungan kepada kaum muda yang telah terkena dampak negatif dari perundungan. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 10.020 remaja asal Inggris dengan rentang usia 12 hingga 20 tahun, sebanyak 42% di antaranya mengaku pernah menjadi korban cyberbullying di Instagram. Di bawahnya, Facebook dan Snapchat menyusul dengan persentase masing-masing sebesar 37% dan 31%. Sementara itu, WhatsApp (12%), YouTube (10%), dan Twitter (9%) menjadi tiga platform dengan kasus cyberbullying terendah. 

Cyberbullying merupakan penggunaan teknologi digital dengan maksud untuk menyinggung, mempermalukan, mengancam, dan melecehkan seseorang. Istilah Cyberbullying yang dimaksud disini mengacu pada unggahan yang mengandung unsur perundungan, termasuk komentar negatif dan menyebarkan postingan atau profil seseorang dengan maksud untuk mengolok-olok. Cyberbullying sendiri seakan telah menjadi momok persoalan yang sering terjadi setiap tahunnya. Bahkan hingga tahun 2021, masih banyak kasus cyberbullying yang menimpa kalangan remaja. Sebanyak 60% remaja mengaku pernah mengalami tindakan bullying dan 87% lainnya pernah mengalami perundungan secara online. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sebagian besar aktivitas telah beralih secara daring (online). Lembaga riset Pew Research Center mencatat 95% remaja dilaporkan dapat mengakses koneksi internet setiap harinya, sementara 85% di antaranya memiliki akses bebas untuk menggunakan media sosial. 

Penyebab dan Dampak dari Cyberbullying

Kasus cyberbullying yang terjadi di media sosial sejatinya disebabkan oleh banyak faktor. Namun, salah satu yang paling umum terjadi adalah menyangkut soal penampilan, dengan total presentase sebanyak 61%. Adapun faktor-faktor lainnya mencakup prestasi akademik (25%), ras (17%), masalah gender (15%), status finansial (15%), agama (11%), dan 20% lainnya disebabkan oleh alasan-alasan tertentu. Cyberbullying memiliki dampak buruk dan berkonsekuensi serius. Sebagai contoh korban cyberbullying memiliki harga diri rendah, peningkatan keinginan bunuh diri, dan berbagai tanggapan emosional, keinginan untuk membalas tapi takut, frustasi, marah, dan depresi.

Tindakan cyberbullying yang tidak bisa diselesaikan dengan baik dikhawatirkan munculnya berbagai perilaku negatif yang berakibat fatal. Oleh karena itu, berbagai tindakan preventif dapat dilakukan sebagai penanggulangan masalah tersebut. Tindakan preventif dapat dimulai dari diri sendiri seperti menambah wawasan dalam penggunaan teknologi informasi, meningkatkan kreativitas serta penanaman sikap kearifan sejak dini. Peran keluarga dan bimbingan orang tua juga sangat diperlukan misalnya dengan mendampingi anak saat menggunakan alat komunikasi serta membiasakan untuk bersikap terbuka antar masing-masing anggota keluarga.

Di samping dimulai dari diri sendiri dan peran orang tua, tindakan preventif akan berjalan dengan baik atas dukungan pemerintah. Revolusi mental yang dicanangkan oleh pemerintah sejak pertengahan tahun 2015 lalu diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan mental masyarakat di Indonesia. Revolusi mental merupakan upaya/solusi tepat yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki kepribadian bangsa yang sudah mulai rusak dan harus didukung oleh masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui revolusi mental masyarakat diharapkan memiliki kembali nilai-nilai positif dari pendahulu sebelumnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline