H. Mohammad Patompo atau lebih dikenal dengan Daeng Patompo adalah sosok Wali kota lagendaris yang tercatat dalam sejarah Kota Makassar di awal order baru. Di zamannya, kota yang dulu bernama Ujung Pandang ini mengalami perluasan wilayah. Sebagian daerah kabupaten Maros masuk ke dalam daerah Makassar yang menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Di zaman Daeng Patompo pula kota Makassar, yang sedari awal jadi kota penting dan pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur (NIT).
Daeng Patompo dikenal sebagai Wali Kota yang suka turun ke bawah untuk bergotong-royong dengan masyarakat. Tak segan dia pegang alat bersih-bersih seperti layaknya komandan yang memimpin pasukannya. Perkembangan kota Makassar di awal Orde Baru membuat Patompo dipadankan dengan Gubernur Jakarta Ali Sadikin.
Sebagai tokoh, Daeng Patompo sangat sadar bahwa dia adalah simbol dari sebuah kota yang sedang bangkit, tumbuh dan berkembang. Diri dan namanya adalah muara seluruh aspek tentang Makassar, menjadi semacam rujukan identifikasi.
Bayangkan, dalam berbagai percakapan pada masa setelahnya, kita sering mendengar ungkapan bahwa hanya satu Wali kota Makassar, yaitu Daeng Patompo dan yang lain hanya penggantinya.
Namun hari ini, bakal calon Wali Kota Makassar 2020, Syarifuddin Daeng Punna atau lebih dikenal dengan sapaan SADAP disebut-sebut masyarakat sebagai reinkarnasi, yakni kelahiran semula dari Daeng Patompo.
" Tercatat dalam sejarah, Daeng Patompo adalah Wali kota Lagenda Kota Makassar. Saya yakin Syarifuddin Daeng Punna, atau pria yang akrab disapa dengan SADAP kelak akan menjadi reinkarnasi dari Daeng Patompo untuk menjadi true legend, lagenda yang sebenarnya," Ungkap Bobo salah seorang sahabat SADAP ketika ditemui di Kota Makassar, Ahad, (28/7/2019).
Menurut dia, SADAP dalam kesehariannya sering menggunakan jeans true legends adalah seorang sosok pemimpin yang sangat sederhana dan punya rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, terutama di Kota Makassar.
Seorang putra daerah, yang lebih memikirkan masyarakat di sekelilingnya daripada dirinya sendiri. Layaknya Daeng Tompo yang rela mengambil resiko dalam perluasan wilayah Makassar ke Kabupaten Maros dan Gowa sehingga dijuliki Ujung Pandang pada waktu itu.
Dengan sepenuh hati, Syarifuddin Daeng Punna (SADAP) juga menyatakan siap mewakafkan dirinya untuk membuat Makassar tersenyum lagi. Mudah-mudahan reinkarnasi dari Daeng Patompo ini bisa mewujudkan arah baru Makassar 2020 yang lebih baik lagi.