Lihat ke Halaman Asli

Senandung Rindu Akan Sosok Tan Malaka

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membayangkan sore ini, dia (Tan Malaka) sedang merenung akan kehidupan sosial masyarakat Indonesia, tentang penjajahan, pemerasan, penganiayaan, penghisapan oleh kolonial. jari - jarinya sudah cermat dalam menuliskan hasil - hasil pemikirannya, Karya - Karyanya (Buku, Brosur dan selebaran) antara lain, Menuju Republik Indoensia(Naar De "Republiek Indonesia"), Massa Actie, Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika), Gerpolek (Gerilya, Politik, dan Ekonomi), Manifesto Jakarta, Komunisme dan Pan-Islamisme, Semangat Muda, Politik, Muslihat, Rencana Ekonomi Berjuang, Islam dalam Tinjauan Madilog, Nasrani - Yahudi dalam tinjauan Madilog, Situasi Politik luar dan dalam negeri, Thesis, Pandangan Hidup, Kuhandel di Kaliurang, Getrwnnt Marschieren vereint schlagen (Berpisah kita berjuang, bersama kita memukul), pandangan dari langkah partai rakyat, uraian mendadak, proklamasi 17-8-1945, isi dan Pelaksanaannya, Keterangan Ringkas tentang program maksimum, Sambutan Murba, Hukum Revolusi, Dari Ir. Soekarno sampai ke Presiden Soekarno, Pokok-pokok ajaran Tan Malaka (Murbaisme).

Tan Malaka tidak hanya berkutat di dunia pemikiran, dia juga terjun langsung mengimplementasikan pemikirannya, sebagai Komintern (Komunis Internasional) Asia Timur, Ketua Partai Murba (Musyawarah Orang Banyak), Ketua Persatuan dan Perjuangan dan lain - lain.

Sosok yang keras hatinya yang konsisten dengan Merdeka 100 %, Untuk Indonesia.
Bagaimana Hari Ini, Adakah Sosok Seperti Dia ?, Kita Rindu...!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline