Ketika berselancar di dunia maya, jari-jari tangan saya tidak akan berhenti apabila tidak mengunjungi akun kompasiana saya. Melalui kompasiana, saya bisa berbagi lebih banyak cerita menarik dan pengalaman pribadi saya. Dengan kompasiana, saya menjadi agen bagi pemerintah di daerah saya dalam mempromosikan potensi yang dimiliki: potensi pariwisata misalnya. Nah, pada tulisan kali ini saya coba mengajak pembaca setia kompasiana mengenal lebih dekat Taman Purbakala Batu Pake Gojeng di kabupaten Sinjai.
*****
Bagi masyarakat Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Batu Pake Gojeng tentu tidak asing lagi. Batu Pake berasal dari bahasa Bugis yang artinya batu yang dipahat atau sarcophagus. Sementara Gojeng adalah nama lokasi taman ini berada yaitu di bukit Gojeng. Taman purbakala Batu Pake Gojeng berada di pusat kota Sinjai, tepatnya di kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara.
Puncak bukit Gojeng berada diketinggian 125 di atas permukaan laut (Dpl). Dari sini terlihat jelas rumah-rumah penduduk kota Sinjai. Sejauh mata memandang tampak juga deretan Pulau Sembilan di tengah laut. Pulau Sembilan adalah nama salah satu kecamatan di kabupaten Sinjai. Pengunjung atau pelancong yang datang di tempat ini juga dapat menikmati pemandangan hamparan pohon bakau/mangrove di wilayah kecamatan Sinjai Timur.
Bila melihat catatan sejarah pada zaman pendudukan Jepang di Sinjai, Gojeng sempat dijadikan lokasi pengintaian karena letaknya yang paling strategis untuk memantau tentara Belanda atau pasukan musuh yang merapat ke Sinjai melalui teluk Bone.
Di puncak bukit Gojeng, tepatnya di bawah Batu Pake’ juga terdapat kuburan batu. Konon kuburan ini pernah digali atau dieskavasi pada tahun 1982 silam. Saat itu tim penggali juga menemukan benda cagar budaya yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming seperti keramik, fosil kayu dan peti mayat. Di tempat ini pula terdapat sembilan makam, salah satunya adalah makam Raja Batu Pake, La Tenri Lallo. Konon La Tenri Lallo disebut sebagai To Manurung yang datang membangun peradaban di kerajaan Batu Pake’.
Penulis berdiri di atas batu besar di puncak Gojeng. Konon batu ini menjadi tempat pengintaian pada zaman pendudukan Jepang (dok pribadi)
Jejak pendahulu masyarakat Sinjai yang ada di Gojeng memperkaya keanekaragaman budaya di daerah bermotto Bersatu ini. Tak ayal sampai sekarang sebagian masyarakat-nya biasa datang ke tempat ini dengan berbagai tujuan diantaranya menggelar ritual budaya, penelitian sejarah budaya hingga sekadar menikmati pemandangan alam dari puncak bukit-nya. Menarik khan ?. Selamat membaca akudankompasiana dan dinantikan kunjungan-nya di kabupaten Sinjai.
@zainalabidinku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H