DI BALIK "SENGKETA" FOLDER AREN JAYA BEKASI TIMUR
Jumat sore 19 April 2024 silam sepulang silaturahmi ke rumah teman Naipar Golan, iseng Bang Nur mampir "cari angin", di Folder Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Folder Aren Jaya ini, bentuk semacam danau (setu, bahasa Bekasi mah) untuk penampungan air jika hujan turun. Mungkin tujuannya agar tidak meluber ke pemukiman warga. Kira-kira begitulah.
Bisa jadi begitu tujuan dibangunnya folder ini. Sebab beberapa tahun lalu perumahan BTN Wisma Jaya dan perumahan tetangganya seperti Perumnas Tiga, Borobudur, Duren Jaya, Taman Alamanda dan pemukiman warga non-BTN "tenggelam" diterjang banjir besar.
Warga panik. Sebab selain banjir dari air kali yang meluap dan (konon) bendungan dari Kali Bekasi jebol tidak mampu menahan "banjir kiriman" dari Bogor, penerangan listrik dari PLN juga padam.
Maka lengkap sudah penderitaan rakyat jelata seperti kami. Penghuni perumahan yang tempat tinggal mereka dan milik satu-satunya ini, tidak bisa keluar komplek mencari bantuan akibat banjir.
Sementara orang luar komplek tidak berdaya. Mau masuk menolong dan membawa bantuan, takut ikut tenggelam. Perahu karet pun tidak nampak. Maklum listrik PLN padam.
Yang terbayang kemudian adalah nasib penghuni perumahan yang waktu itu rumahnya masih dikredit. Bahkan ada yang nunggak, sudah disemprot "dalam pengawasan BTN" dan terancam dilelang.
Sebaliknya ada tetangga Bang Nur -- yang karena dapat pesangon setelah dia di-PHK oleh perusahaannya -- dia lunasi kredit rumahnya dengan uang pesangon. Seharusnya KPR (Kredit Pemilikan Rumah) masih 12 tahun lagi, hari itu dia langsung melunasi dan bisa menerima bukti pelunasan serta sertifikat rumah.