Lihat ke Halaman Asli

Nur Terbit

Pers, Lawyer, Author, Blogger

Mengetik dengan Mesin Tik, Sekadar Nostalgia Ramadan

Diperbarui: 7 Mei 2022   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetik manual di mesin tik Museum Indonesia, Kota Tua Jakarta (foto dok : Nur Terbit)

Saat komputer desktop ngadat dan laptop juga ngambek, tiba-tiba jadi ingat ketika masih mengetik artikel menggunakan mesin tik.

Jadinya suasana lebaran Idul Fitri 2022 ini terinspirasi lagi untuk menulis pengalaman mengetik dengan mesin ketik. 

Menulis dengan mesin ketik jaman dulu (jadul) ada seni tersendiri, dibanding dengan era komputerisasi sekarang ini. 

Kalau salah ketik, dan mau mengedit hasil ketik itu, terpaksa menambah tulisan di bagian kiri atau kanan kertas ketikan. 

Berbeda jika menggunakan komputer, cukup diedit, di-delete kalau gak perlu, atau copy-paste dengan data baru.

Ini salah satu naskah surat pembaca saya diketik menggunakan mesin tik (foto dok Nur Terbit)

Sebelum ada komputer, kita mah dulu mengetik dengan mesin tik. Ketahuan banget usia dan angkatan kita ya hehe.....itulah wartawan jaman doeloe.

Dari ilustrasi yang saya lampirkan di atas, contoh ketika saya mengetik surat pembaca untuk sejumlah media cetak. Isi suratnya mengenai pengalaman saya kecopetan di atas kapal Pelni dalam pelayaran Jakarta - Makassar. 

Di antaranya surat pembaca tersebut dimuat di Harian Kompas dan Harian Pelita (Jakarta) serta SKM Bina Baru (Makassar). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline